Home MotoGP Jika Bezzecchi Bertahan di VR46, Akankah Marc Marquez Jadi Kandidat Pramac?

    Jika Bezzecchi Bertahan di VR46, Akankah Marc Marquez Jadi Kandidat Pramac?

    Marc Marquez Prima Pramac Ducati
    Marc Marquez Prima Pramac Ducati

    RiderTua.com – Pasar transfer MotoGP terus berkembang. Tempat kedua di tim Pramac dicadangkan untuk Marco Bezzecchi tapi jika dia lebih memilih bertahan dengan VR46, apakah kemungkinan besar Marc Marquez akan menjadi kandidat di tim milik Paolo Campinoti itu?

    Awalnya perputaran transfer di MotoGP musim 2024 dapat dikelola, karena tim pabrikan dari Repsol Honda (Marc Marquez dan Joan Mir), Ducati Lenovo (Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini), Red Bull KTM (Brad Binder dan Jack Miller) dan Aprilia Racing ( Aleix Espargaro dan Maverick Vinales) sudah terikat kontrak untuk tahun 2024 dan dipastikan tidak ada yang berubah.

    Sebaliknya, tim GASGAS Tech3 harus mempertimbangkan bagaimana Pol Espargaro (kontrak tetap untuk 2024), Augusto Fernandez (KTM memiliki opsi untuknya di 2024) dan Pedro Acosta (pemimpin klasemen Moto2) harus didistribusikan di dua tempat. Karena pada bulan April lalu Acosta sudah menjelaskan bahwa dia tidak tertarik untuk menjalani musim ketiga di Moto2, terutama karena pembalap seperti Alex Rins, Vinales dan Raul Fernandez hanya menghabiskan satu musim di kelas menengah.

    Sementara itu, pada bulan Juni Ducati masih berencana untuk tim Pramac akan tetap bersama Jorge Martin dan Johann Zarco. Di saat bersamaan, pemilik tim LCR Lucio Cecchinello juga masih yakin setelah Alex Rins menang di Texas bahwa pembalap Spanyol itu akan 100 persen bersama mereka pada tahun 2024. Namun sejak saat itu banyak yang mulai terjadi.

    Jika Bezzecchi Bertahan di VR46, Akankah Marc Marquez Jadi Kandidat Pramac?

    Kini atau tepatnya di bulan Juli, Alex Rins menandatangani kontrak dengan tim pabrikan Yamaha, Morbidelli tidak mendapatkan kontrak baru di sana dan juga menolak tawaran Yamaha Superbike. Pada saat yang sama, menjadi jelas bahwa Marco Bezzecchi dapat pindah ke tim Pramac karena hanya di sana dia akan mendapatkan Desmosedici GP24.

    Tapi saat ini Bez masih ragu, karena dia merasa sangat nyaman di tim VR46 milik sang guru Valentino Rossi di lingkungan yang sudah sangat dikenalnya. “Jika dia tetap di sana, kami akan menawarkan paket GP23 terbaik,” kata direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti.

    Jika Bezzecchi tidak pindah ke Pramac, akankah Johann Zarco yang saat ini menempati peringkat 5 di Kejuaraan Dunia akan tetap mengendarai GP24 di sana? Ciabatti menegaskan, “Kemungkinan besar.” Pembalap asal Prancis itu juga bisa diterima di LCR-Honda, di mana dia pernah mengikuti tiga balapan dengan Honda RC213V pada pertengahan 2019 karena Cal Crutchlow cedera.

    Marco Bezzecchi
    Marco Bezzecchi

    Pertanyaannya, kenapa Ducati ragu mengisi jok Prima Pramac Ducati kedua di samping Jorge Martin? Mungkinkah penyebab dari taktik penundaan ini adalah sosok Marc Marquez?

    Pasalnya, jika bos Pierer Mobility Stefan Pierer mengaku bahwa Marquez sering ditawarkan ke KTM dalam beberapa bulan terakhir, bisa dibayangkan manajernya Jaime ‘Jimmy’ Martinez juga mengetuk pintu di Ducati.

    “Di Ducati, semua pembalap cepat,” ujar Marc Marquez pada pertengahan 2022. Apakah pernyataan ini menunjukkan rasa sesal dan iri karena di sisi lain bersama Honda dia terseok-seok dari satu kekecewaan ke kekecewaan berikutnya, hanya finis ke-14 pada November 2022 saat menguji prototipe 2023 dan setelah itu selalu kalah 0,7 hingga 0,8 detik dalam tes pramusim. Bahkan sebelum jeda musim dingin, Marquez menyatakan bahwa prototipe Honda 2024 bukanlah motor pemenang.

    Paling lambat sejak 5 kali crash di Sachsenring dan mundur dari balapan di Assen serta rentetan cedera baru, keinginan Marc Marquez untuk berubah bisa dirasakan.

    Tapi Pierer Mobility AG belum menerima dua slot tambahan dari Dorna untuk tim Aki Ajo dan kemungkinan membentuk ‘the dream team’ dengan Marc Marquez dan Pedro Acosta.

    Selain itu, pada bulan Juli Stefan Pierer mengatakan, “Marc Marquez tidak cocok untuk kami.” Sebab KTM sudah meraih 5 kemenangan MotoGP bersama Miguel Oliveira dan dua bersama Brad Binder. Tapi Pierer menegaskan, “Jika Marquez menang bersama kami, itu karena pembalapnya. Tapi jika dia kalah, itu karena motor saya.”

    Argumen ini tidak berlaku untuk Ducati. Karena Desmosedici sudah menjadi motor terbaik di lintasan pada tahun 2022 yakni dengan 12 kemenangan dan 16 pole position. Dan pada tahun 2023, 7 dari 8 pembalap Ducati meraih kemenangan (Bagnaia, Bastianini, Miller) atau setidaknya podium (Bezzecchi, Zarco dan Marini). Hanya Fabio Giannantonio yang gagal melakukan keduanya.

    Itulah mengapa para petinggi Ducati Corse sekarang menunggu untuk melihat apakah Marc Marquez akan berpisah dengan Honda dan apakah akhirnya dia tidak akan mendapatkan tempat di Pierer Group.

    Di musim semi, Gigi Dall’Igna dan Paolo Ciabatti telah mengamati dengan cermat apakah bakat luar biasa Pedro Acista akan berada di antara kursi dan bangku cadangan di KTM dan dapat dipindahkan ke tim Ducati (Pramac atau Gresini). Tapi sekarang KTM telah menerapkan opsi pada Acosta (memenangkan Kejuaraan Dunia Moto3 pada 2021).

    Adiknya Alex Marquez bergabung dengan Gresini Ducati pada tahun 2023 dan berhasil memenangkan balapan sprint di Silverstone. Juara Dunia Moto3 2014 dan Juara Dunia Moto2 2019 itu secara konsisten mengungguli kakaknya sejak tes pramusim di Sepang.

    Dengan Jorge Martin dan Johann Zarco, dua pembalap Red Bull juga terikat kontrak di Pramac pada 2023. Di sisi lain, tim Lenovo didanai oleh perusahaan minuman energi Monster.

    Jika Bezzecchi benar-benar bertahan di Mooney VR46, salah satu tempat paling didambakan di grid MotoGP akan tersedia untuk Marc Marquez.

    Tapi kesepakatan yang mengejutkan seperti itu hanya bisa berhasil jika Marquez mau melepas sebagian besar dari gajinya di Honda yang diperkirakan mencapai 15-20 juta euro (Rp 252-336 miliar) agar didukung motor balap yang kompetitif.

    Karena Ducati tidak menjual 17 juta kendaraan roda dua per tahun seperti Honda. Dibandingkan dengan raksasa asal Jepang itu, rekor penjualan Ducati tahun lalu hanya sebanyak 61.562 sepeda motor tampaknya cukup kecil. Selain itu, Ducati Corse harus berurusan dengan pemotongan anggaran sebesar 10 persen untuk tahun 2024.

    Sejauh ini, Ducati menegaskan bahwa Marc Marquez tidak dipertimbangkan. “Kami menawarkan kursi Pramac kedua kepada Bezzecchi,” tegas Paolo Ciabatti.

    Tetapi situasinya bisa berubah jika Bezzecchi tidak mau pindah ke Pramac, Pierer Group tidak mendapat slot tambahan bahkan setelah GP Spielberg dan Marc Marquez yang terus terperosok bersama Honda (belum mencetak poin di balapan hari Minggu dan hanya menempati posisi 17 dan 19 pada dua sprint race terakhir) juga tidak ada solusi..

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini