RiderTua.com – Mengejutkan! Ujung tombak Yamaha, Fabio Quartararo menempati posisi paling akhir di starting grid GP Silverstone akhir pekan lalu. Bahkan dalam sprint race, rider berusia 24 tahun itu juga tidak tampil lebih baik pasalnya hanya mampu finis ke-21 atau kedua dari belakang. Jelas hasil ini sangat mengecewakan Juara Dunia MotoGP 2021 itu.
Di balapan utama hari Minggu, setidaknya Quartararo akan berakhir di 10 besar seandainya tidak bertabrakan dengan Luca Marini. Dia menilai motor dengan fairing baru yang digunakan pada hari Minggu sebagai ‘sama atau lebih baik’. Namun Yamaha masih jauh dari basis yang baru. Masalahnya malah semakin dalam.
Fabio Quartararo : M1 Masih Terlihat Seperti ‘Sepeda Motor Biasa’
Fabio Quartararo menjelaskan, “Bagiku, hal pertama yang sangat jelas bermasalah adalah mesinnya. Beberapa orang berkata, ‘Ya, tapi jika Anda melihat top speed, Anda tidak terlalu jauh’. Tapi di hari Minggu semua pembalap dengan mudah menyalipku. Mungkin 10 km/jam, meskipun banyak aerodinamis yang mereka gunakan. Jika kami menggunakan aerodinamika yang sama, kami malah akan lebih lambat 5 km/jam. Jadi selisihnya 15 km/jam dan itu berarti mesinnya lambat.”

“Jadi pada akhirnya, mesin adalah hal pertama yang kita gunakan mulai dari awal hingga akhir musim. Kemudian jika kita ingin menggunakan lebih banyak atau lebih sedikit aerodinamis, sasis berbeda, atau sistem knalpot yang berbeda, kita dapat melakukannya selama musim. Tapi mesin adalah hal pertama yang harus kami benahi agar bisa bertarung,” tegas rider yang saat ini berada di peringkat 11 dengan 65 poin dalam klasemen MotoGP itu.
“Satu-satunya yang benar-benar bisa saya menyalip (dalam balapan pada hari Minggu) adalah Franco (Morbidelli). Karena kita berada di motor yang sama dan saya membalap di trek yang sama dengannya. Tetapi ketika kita berada di belakang banyak motor lain kita hanya bisa mengejar dengan melakukan late braking, tetapi akselerasi mereka meningkat saat keluar tikungan dan kita tidak pernah memiliki kesempatan untuk menyalip mereka,” imbuh pembalap asal Nice-Prancis itu.
Ketika ditanya tentang situasi sulit bagi Yamaha dan Honda, El Diablo berkata, “Oke, sekarang ada lebih banyak motor Eropa ketimbang Jepang di lintasan, tetapi tidak ada motor Jepang di antara pembalap terdepan. Kita semua berada di posisi terbawah. Kami pasti melakukan sesuatu yang salah.”
Dari luar, M1 dan RC213V sangat mirip dibandingkan 10 tahun lalu, sedangkan motor Eropa sudah berubah total. “Ya. Menurutku motor kami terlihat seperti sepeda motor biasa (bukan prototipe). Yang lain (motor Eropa) tidak terlihat seperti ‘sepeda motor’. Ini adalah dunia baru. Kita bisa melihat sesuatu dari luar, tapi akan menarik untuk melihat apa yang benar-benar berbeda dari dalam, terutama dengan Ducati,” ungkap rider Yamaha itu.
Jadi, apakah Quartararo mengharapkan tampilan baru yang radikal untuk M1 pada 2024 saat tes Misano pada bulan September? Sambil tersenyum dia menjawab, “Mudah-mudahan motornya masih mirip, tapi jauh lebih cepat di lintasan.”