RiderTua.com – Toyota Yaris Cross telah hadir selama hampir dua bulan di Indonesia. Tapi model ini sukses menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia, sebab modelnya yang jauh berbeda dari versi globalnya. Namun dengan ini Toyota bisa memproduksinya secara lokal. Walau untuk menyiapkan produksinya membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Toyota Yaris Cross Diproduksi di Indonesia
Yaris Cross menjadi salah satu andalannya di pasar global, dengan desain yang begitu sporty. Walau demikian, Toyota berpikir kalau modelnya kurang cocok untuk dijual di pasar Asia Tenggara, sehingga mereka membangunnya dari nol. Jadi jangan heran mengapa Yaris Cross versi Asia Tenggara terlihat jauh berbeda, apalagi dengan platform DNGA dari Daihatsu, bukan TNGA.
Membuat model baru tentu bukan perkara mudah, apalagi modelnya tidak memakai basis dari model yang sudah ada. Toyota juga menggelontorkan dana hingga Rp 2,5 triliun untuk bisa memproduksi Yaris Cross, termasuk baterainya. Untuk baterainya sendiri diproduksi di pabriknya yang ada di Karawang.

Persiapan Panjang
Sebenarnya biaya yang dibutuhkan untuk membuat mobil baru hanya sekitar Rp 1-2 triliun saja, tapi untuk Yaris Cross malah mencapai Rp 2,5 triliun. Jelas karena tidak hanya modelnya yang diproduksi, tetapi juga sekaligus baterainya karena model ini punya varian hybrid. Sehingga menjadikan Yaris Cross sebagai model ramah lingkungan pertama Toyota yang memakai baterai rakitan lokal.
Toyota tahu semua ini tidak akan berjalan dengan mudah tanpa adanya dukungan dari pasarnya. Segmen SUV kompak masih dapat menarik perhatian konsumen, tapi mereka tidak bisa membawa Yaris Cross versi global ke Indonesia begitu saja. Sehingga mereka membuat versinya sendiri dengan platform DNGA.
Yaris Cross juga akan diekspor ke negara tetangga di Asia Tenggara. Tapi sejauh ini mereka mulai memenuhi pemesanan di Tanah Air.






