RiderTua.com – Pecco Bagnaia memimpin balapan di GP Inggris mulai dari lap kedua dan mempertahankan keunggulannya sampai turun hujan rintik-rintik. Namun saat Aleix Espargaro melancarkan serangan di lap terakhir, rider Ducati lenovo tidak melakukan serangan balik. Rider berusia 26 tahun itu secara signifikan memperpanjang keunggulannya di klasemen MotoGP menjadi 41 poin setelah finis di posisi ke-2 di Silverstone, juga karena tumbangnya Marco Bezzecchi.
Namun Pecco tidak mau berbicara banyak tentang pendekatan konservatif yang dilakukannya. “Saya hanya ngepush. Saya mencoba untuk menang. Saat saya berhenti memacu dan saya puas dengan tempat kedua, saya harus mempertanyakan segalanya,” ujarnya.
Pecco Bagnaia : Saat Memimpin dan Hujan Mulai Turun, Itu Sangat Kritis
Sebelumnya, Pecco Bagnaia hanya finis ke-14 dalam sprint race hari Sabtu tanpa poin.”Kemarin kami kehilangan banyak poin, tapi kami tahu bahwa potensi kami di segala kondisi harus seperti yang kami tunjukkan hari ini. Itulah mengapa, saya senang dengan hasil di akhir pekan ini,” lanjut rider asal Turin-Italia itu.

Kemudian Pecco menceritakan jalannya balapan dan serangan terakhir yang dilakukan Aleix Espargaro. “Kami harus balapan dengan ban depan soft dalam kondisi seperti ini. Itu mungkin bukan pilihan terbaik saat ini. Ketika hujan mulai turun, saya hanya sedikit khawatir. Saat kita memimpin dan mulai turun hujan, itu sangat kritis. Lebih sulit untuk memahami di mana dan bagaimana memacu.”
“Di sektor terakhir sangat licin, di tikungan 15 saya tidak mengerti batasannya. Saya hanya mencoba mengendalikannya, tetapi pada saat yang sama saya melihat dan mendengar bahwa Aleix sangat dekat. Saya tahu dia akan mencobanya di beberapa lap terakhir. Jika kita juga mempertimbangkan potensi yang dimiliki Aleix di trek ini dan daya tarik yang dibawa Aprilia ke trek, saya siap untuk itu. Saya mencoba menanggapi serangannya, tetapi itu tidak cukup. Dia pantas menang hari ini,” imbuh adik Carolla Bagnaia itu.
Rekan setim Enea Bastianini itu mengaku mungkin masih harus berkembang dalam kondisi sulit tersebut. “Jika Miguel Oliveira 1 detik lebih cepat per lap, itu berarti dia lebih memahami limitnya. Jadi mungkin saya perlu meningkatkan dan memahaminya dengan lebih baik, tetapi untuk hari ini saya puas. Jika kita melihat klasemen, saya tidak pernah memiliki keunggulan lebih besar dari posisi ke-2. Kita harus terus berjala,” pungkas murid Valentino Rossi itu.
Pengejar pertamanya tetap Jorge Martin, yang merosot ke posisi 21 setelah kontak di tikungan pertama. Dengan finis ke-6, pembalap Pramac itu masih melakukan ‘damage control’, namun keunggulan Pecco Bagnaia kini menjadi 41 poin.