Categories: Moto2MotoGP

Pedro Acosta : Aki Ajo dan KTM Tidak Pernah Menekanku

RiderTua.com – Dalam sebuah wawancara, Pedro Acosta berbicara tentang tekanan, ekspektasi dan pertarungan gelar Moto2. Apakah sebagai pembalap, rider Red Bull KTM Ajo itu selalu merasa memiliki sesuatu untuk dibuktikan ketika dia naik ke kelas berikutnya? Atau dalam kasus Pedro, apakah itu karena debut luar biasanya di Kejuaraan Dunia?

Acosta menjawab, “Jujur, saya mungkin terlalu muda dan ingin menunjukkan sesuatu yang mirip di Moto3, tapi itu bukan saat yang tepat. Saya sangat cepat di tes Portimao pertama, juga di Qatar sampai saya crash di kualifikasi. Saya hampir meraih pole perdanaku saat debut di Moto2.”

“Ini adalah sesuatu yang tidak normal. Dan mungkin saya langsung memberi banyak tekanan pada diri sendiri, ketika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang saya inginkan. Aki dan KTM tidak pernah menekanku, hanya saja saya masih terlalu muda dan ingin terlalu cepat,” imbuhnya sambil tersenyum.

Pedro Acosta : Aki Ajo dan KTM Tidak Pernah Menekanku

Pada tahun 2021 Pedro Acosta merebut gelar dunia Moto3 dengan gemilang. Pembalap berjuluk Shark of Mazarron itu naik podium 4 kali berturut-turut dalam 4 balapan pertamanya saat berusia 16 tahun (dengan mencetak 95 dari kemungkinan 100 poin). Dan akhirnya menjadi juara dunia termuda ke-2 dengan 6 kemenangan dalam sejarah.

Ekspektasi juga tinggi ketika Acosta dipromosikan ke Moto2 dan membukukan waktu terbaik dalam tes pramusim resmi pertama dengan Kalex. Setelah itu, sayangnya dia melakukan beberapa kesalahan. Namun pada GP Italia di Mugello tahun lalu, dia naik podium untuk pertama kalinya dalam karir Moto2-nya dan juga sebagai pemenang termuda di kelas tersebut (sudah ada sejak 2010). Kebetulan, di usia 18 tahun 4 hari dia menggantikan rekor Marc Marquez dalam daftar yang terbaik ini.

Pedro Acosta : Aki Ajo dan KTM Tidak Pernah Menekanku

Setahun kemudian, Acosta merayakan 7 kemenangan Moto2, 4 di antaranya dia capai dalam 8 Grand Prix pertama musim 2023 ini saja. Dalam perebutan gelar, pembalap berusia 19 tahun itu masih berperan sebagai ‘pemburu’ karena crash di GP Prancis dan mencetak 0 poin. Namun memasuki liburan musim panas, Acosta berhasil memperkecil jaraknya dengan pemimpin klasemen Tony Arbolino menjadi 8 poin.

Apakah sebelum musim, Acosta telah memperkirakan bahwa Tony Arbolino akan memimpin klasemen dan menjadi lawan terberatnya? “Jujur, menurutku tidak ada orang yang memperkirakan Arbolino akan berada di puncak. Saya malah menebak orang-orang seperti Lopez atau Canet. Tetap saja, Arbolino sangat cepat di akhir musim tahun lalu. Mungkin dia tidak secepat itu dalam tes Portimao, tapi sekarang dia adalah pemimpin klasemen,” jawab rider asal Spanyol itu.

Talenta muda KTM itu menambahkan, “Kami tahu kami bisa secepat dia, tapi dia adalah pemimpin saat ini. Begitulah situasinya. Kita harus sadar bahwa kita tidak boleh lagi melakukan kesalahan. Kami harus percaya pada diri sendiri dan mencoba untuk mencetak poin.”

Bagaimana Pedro menghadapi situasi tersebut secara mental? Tahun lalu dia adalah rookie Moto2, apakah dia merasa lebih tertekan sekarang? “Tidak, karena akhirnya saya dianggap sebagai penantang gelar di tahun pertamaku, jadi itu tidak berubah. Tapi saya percaya bahwa pembalap yang berada di depan selalu ada tekanan. Arbolino memiliki tekanan sekarang dan 20 pembalap ingin mengalahkannya,” ungkap anak asuh Aki Ajo itu.

Pedro menegaskan, “Semuanya bisa terjadi. Sangat mudah untuk mendapatkan banyak poin, tetapi juga sangat mudah untuk kehilangan banyak poin. Jadi kami harus fokus dan berusaha untuk tidak membuat banyak kesalahan.”

Apakah dia merasa menjadi pembalap yang lebih baik sekarang dengan pengalaman Moto2 selama setahun? “Saya tidak merasa lebih baik, tetapi saya merasa lebih siap. Tahun lalu, di awal musim mungkin saya banyak berpikir untuk menunjukkan bahwa saya cepat dan itulah mengapa saya membuat banyak kesalahan. Di sisi lain, kesalahan di Le Mans tahun ini, saya crash saat saya mencoba menyalip Arbolino, saya cepat. Itu saja. Kami tidak dapat menekan tombol dan membatalkan masa lalu. Kami harus menerimanya dan fokus pada balapan berikutnya,” jelas Pedro Acosta.

Pedro Acosta

Banyak orang berpendapat bahwa Pedro telah banyak berubah dan berkembang dibandingkan tahun lalu. “Ya, saya mendengarnya dari beberapa orang,” ucapnya.

Ini tentu ada hubungannya dengan menjadi 1 tahun lebih tua dan lebih dewasa. Tapi Pedro juga menyebutkan betapa pentingnya Aki Ajo untuk perkembangannya. “Saya selalu mengatakan bahwa Aki adalah salah satu orang terpenting dalam karirku. Sebelum saya pindah (ke tim Red Bull KTM Ajo), banyak orang bilang atmosfir di tim sangat dingin dan bla bla bla…,” jawab Acosta.

Acosta melanjutkan, “Tapi pada akhirnya kita mengerti bahwa ini semua tentang pelajaran hidup. Usai GP Le Mans dia juga mengatakan kepada saya, ‘Tidak ada yang akan terjadi jika kamu terkadang melakukan kesalahan, itu adalah bagian dari permainan dalam hidup’. Saya mengerti bahwa terkadang kita tidak mendapatkan hasil yang benar-benar kita inginkan. Tapi jika kita memberi 100 persen, tidak ada yang bisa menyalahkan kita.”

Pedro Acosta – Aki Ajo

“Di Le Mans, sama. Saya kesulitan untuk mengejar Arbolino dan crash. Itu saja, setelah itu kita tinggal membalik halaman dan menulis cerita selanjutnya. Aki sangat penting dalam tim dan juga bagi saya secara pribadi. Saya belajar banyak dari Aki dan menurut saya karakternya sangat menarik bagi pembalap muda, itulah yang terjadi pada saya ketika saya datang ke Kejuaraan Dunia. Jadi saya pikir saya mungkin tidak akan sampai ke titik ini tanpa bantuannya,” pungkas Pedro Acosta.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Honda, Yamaha dan Aprilia Melakoni Tes di Mugello

RiderTua.com - Sesuai aturan konsesi yang baru, sebagai pabrikan yang menempati peringkat D Honda dan Yamaha memiliki kebebasan untuk melakukan…

17 Mei 2024

Subaru dan Kehadiran Merek Mobil Baru di Indonesia

RiderTua.com - Penjualan mobil Subaru di Indonesia masih berjalan dengan bagus di tengah penurunan kondisi pasarnya pada April lalu. Sejauh…

17 Mei 2024

BMW Tak Khawatir Dengan Kehadiran Merek Mobil Baru di Indonesia

RiderTua.com - BMW masih memimpin penjualan mobil di pasar mobil premium di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Mereka mampu mengungguli…

17 Mei 2024

Aleix Espargaro : Ingin Duetkan Pedro Acosta dan Jorge Martin di Aprilia, Vinales Kemana?

RiderTua.com -  Di usia 34 tahun, Aleix Espargaro seperti berada di persimpangan jalan dalam karirnya. Pembalap senior asal Spanyol itu…

17 Mei 2024

Alex Rins : Saya dan Fabio Quartararo Kesulitan dengan Masalah yang Sama

RiderTua.com - Lawan terberat setiap pembalap adalah rekan setimnya. Di GP Le Mans, Alex Rins dan rekan setimnya Fabio Quartararo…

17 Mei 2024

Taka Nakagami : Motor Sangat Tidak Stabil

RiderTua.com - Performa Honda RC213V masih jauh dari kata kompetitif dan permasalahannya tetap sama. Taka Nakagami adalah salah satu pembalap yang…

17 Mei 2024