Categories: MotoGP

Jangan Salahkan Saya, Saya Tidak Mengembangkan Motor, kata Stefan Bradl

RiderTua.com – Sebagai tes rider, beberapa orang menyalahkan Stefan Bradl atas prahara Honda di MotoGP selama hampir 4 tahun terakhir. Namun direktur balap Yamaha Lin Jarvis tidak setuju dengan hal itu. Dalam sebuah wawancara, dia menegaskan, “Saya tidak berpikir bahwa masalah kami saat ini ada hubungannya dengan tes rider. Kami kesulitan dengan masalah teknik dan pengembangan. Tes rider tidak bertanggung jawab atas desain motor.”

“Hanya orang yang tidak memiliki wawasan yang mengklaim bahwa test rider memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan motor. Penting untuk memiliki test rider yang cepat yang dapat mengatur kecepatan yang baik di trek balap dan memberikan pendapatnya. Tapi sisanya harus tetap diurus oleh para insinyur,” imbuh bos tim asal Inggris itu.

Stefan Bradl : Saya Tidak Mengembangkan Motornya

Dalam beberapa wawancara selama 6 hingga 8 bulan terakhir, saat itu Stefan Bradl menemukan harapan untuk masa depan yang lebih cerah. “Sesuatu sedang terjadi di Honda,” kata pembalap asal Jerman itu pada bulan Desember lalu, karena pada Januari dia akan menguji lagi di Jerez dan mengandalkan material baru yang kuat. Usai pergantian tahun, bahkan rider berusia 32 tahun itu bertaruh bahwa Marc Marquez akan kembali memperebutkan gelar juara dunia pada 2023.

Namun faktanya, apa yang dikatakan Bradl tidak terjadi. Setelah 8 seri, pembalap Repsol Honda itu belum mencetak satu poin pun pada balapan hari Minggu. Saat ini Baby Alien malah terjerembab di peringkat 19 di klasemen pembalap.

Di Honda, kekecewaan pun menyebar dan keyakinan Marc saat tes di Valencia pada bulan November menjadi kenyataan. “Prototipe 2023 ini bukan motor pemenang,” tegas Marc setelah menempati posisi ke-13 di tes Valencia.

Stefan Bradl

Meskipun Honda terseok-seok di MotoGP, Bradl tidak pernah khawatir dengan kontrak barunya. “Karena tidak ada pembalap lain yang mengantri,” katanya, sebelum HRC menebus opsi dalam kontrak 2 tahun untuk tahun ketiganya sebagai tes rider.

Marc Marquez memberi Bradl nilai bagus di tahun keduanya sebagai test rider HRC. “Sejak Stefan Bradl bersama kami sebagai test rider, tidak ada satu part pun yang dikirimkan ke garasiku yang tidak lebih baik dari yang sebelumnya,” tegas rider berusia 30 tahun itu.

Artinya, Stefan Bradl mampu menyaring materi baru yang dapat digunakan dan membiarkan komponen regresif disimpan.

Ketika ditanya, apakah deskripsi singkat dan pandangan tentang pekerjaannya sebagai tes rider? Bradl menjawab, “Secara sederhana, ini adalah aspek kuncinya. Ya, kita bisa mengatakannya seperti itu. Jika saya mendapat kesan bahwa suku cadang baru tertentu tidak membawa manfaat apa pun, pasti tidak akan diteruskan ke tim pabrikan. Karena kalau komentar saya negatif, biasanya tidak ada perkembangan yang terlihat pada waktu, yakni dengan lap time (catatan waktu).”

“Saya bukan test rider kemarin sore. Saya telah bekerja dengan HRC dan Marc selama 5,5 tahun hingga sekarang. Jadi kami tahu bahwa jika beberapa komponen tidak membuat saya lebih cepat, kami tidak perlu meneruskannya ke Marc untuk dievaluasi,” imbuhnya.

Pada tahun 2011, Stefan Bradl merayakan kemenangan pertama Kalex di Kejuaraan Dunia Moto2 di Doha-Qatar. Kemudian meraih 169 kemenangan ditambah 10 gelar Kejuaraan Dunia pabrikan berturut-turut. Sehingga dia pun memberikan kontribusi yang signifikan untuk pengembangan Kalex, sang motor juara. Sebelum Bradl, tidak ada pembalap top yang ingin menggunakan merek Jerman itu.

Bagaimana Stefan Bradl menggambarkan pekerjaannya sebagai test rider? “Saya tidak mengembangkan motornya. Sebaliknya, saya hanya menguji part-part baru yang tiba di tim penguji dan mengevaluasi apakah mereka meningkatkan paket atau tidak. Tentu saja, jika komentar saya positif, part-part tersebut akan masuk ke tim balap secepat mungkin. Jika tidak, maka biasanya akan disortir atau dikirim kembali kemudian disesuaikan dan diperbaiki,” jelas Bradl.

“Istilah rider pengembangan itu salah. Saya seorang tes rider dan pembalap cadangan. Para insinyur bertanggung jawab atas pengembangan motor balap. Mereka menyerap informasi dan umpan balik saya, lalu mereka menarik kesimpulan. Setelah itu kita kembangkan di komputer dengan gambar CAD dan seterusnya,” pungkas Stefan Bradl.

This post was last modified on 22 Juli 2023 18:25

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Toyota Belum Juga Hadirkan Mobil Hybrid Termurahnya

RiderTua.com - Boleh dibilang Toyota mampu mendominasi penjualan mobil hybrid di Indonesia selama ini. Dari beberapa model yang dijualnya, Kijang…

7 Mei 2024

Hyundai Recall Ioniq 5 dan 6 di Indonesia Karena Ini

RiderTua.com - Penjualan mobil Hyundai di Indonesia masih cukup bagus, apalagi dari line-up mobil listriknya. Baik Ioniq 5 maupun 6…

7 Mei 2024

Neta V akan Dihentikan Penjualannya di Indonesia

RiderTua.com - Neta telah meluncurkan model terbaru dari mobil listrik V berupa V-II, dengan desain yang lebih modern. Tidak seperti…

7 Mei 2024

Chery Temukan Penyebab Masalah Patahnya Sumbu Roda Omoda 5 di Malaysia!

RiderTua.com - Sebelumnya Chery mengumumkan recall terhadap Omoda 5 di Malaysia beberapa waktu lalu. Ini dilakukan setelah terjadi dua insiden…

7 Mei 2024

Motor Adventure Baru Paling Murah Dikelasnya, CFMoto 450 MT Rilis di Indonesia

RiderTua.com - Sebuah motor adventure baru CFMoto 450 MT yang dirilis oleh PT. MForce Indonesia yang menaungi CFMoto Indonesia. Hadir…

7 Mei 2024

Valentino Rossi : Saya Memiliki Tanggung Jawab Besar Atas Marco Bezzecchi

RiderTua.com - Setelah berhasil meyakinkan Marco Bezzecchi untuk bertahan di VR46, sang pemilik tim Valentino Rossi merasa memiliki tanggung jawab…

7 Mei 2024