RiderTua.com – Sebagai rookie MotoGP, Alex Marquez dua kali naik podium (finis ke-2) pada tahun 2020 di tim pabrikan Repsol Honda. Tetapi setelah pindah ke tim LCR, dia babak belur tanpa ada pencapaian apik satu pun. Setelah 3 tahun terseok-seok di Honda, babak baru dimulai musim ini di tim satelit Ducati Gresini Racing.
“Sejak hari pertama saya langsung merasa sangat baik dengan tim Gresini dan juga dengan motornya. Ini merupakan hal terpenting,” tegas rider berusia 27 tahun itu.
Alex Marquez : Membandingkan Data dari 2 Pembalap Ducati yang Paling Bagus Saja
Pada tes pramusim pertama di Valencia, Alex Marquez sudah merasa nyaman dengan Desmosedici GP22 ketimbang RC213V. “Saya tidak menduganya, karena saya cukup cepat sejak lap pertama. Keraguan itu benar-benar hilang. Apa yang kita lakukan di atas motor juga tercermin dalam catatan waktu,” ujarnya.
“Kita tidak lagi merasa tidak tahu apa yang akan terjadi di atas motor karena semuanya terkendali dan saya dapat menemukan batasannya di mana saja,” ungkap juara dunia dua kali (2014 di Moto3 dan 2019 di Moto2) itu mengenai kesan pertamanya setelah berganti pabrikan.
Transisi itu tidak sulit bagi Alex Marquez. Selain itu dia juga terkesan dengan cara kerja pabrikan Borgo Panigale dan dukungan yang diberikan kepada tim satelit asal Faenza-Italia itu. “Kami terus dan selalu berhubungan dengan Gigi Dall’Igna dan timnya. Mereka selalu datang ke pit setelah latihan untuk mendengarkan para pembalap dan melihat di mana masalahnya atau pembalap mana yang lebih bermasalah dan di area mana. Kami akan mendapatkan semua data nanti,” tegas rider asal Cervera-Spanyol itu.
Dengan 7 rekan semerek, Alex jelas memiliki lebih banyak informasi. “Mampu membandingkan 8 pembalap adalah hal yang sangat bagus. Tetapi kita juga tidak dapat menyalin semuanya, karena dapat menimbulkan kebingungan. Biasanya kita hanya mengambil data dari dua pembalap, misalnya Pecco dan Martin atau Pecco dan Bezzecchi. Karena mereka adalah pembalap yang tampil paling baik dengan motornya dan kemudian saya lebih membandingkan diri saya dengan mereka,” jelas adik Marc Marquez itu.
Sejauh ini Alex Marquez puas dengan kecepatannya, tetapi kurang puas dengan peringkat 10 di klasemen Kejuaraan Dunia. Secara keseluruhan, hasil sementara di paruh pertama musim cukup bagus. “Targetnya adalah beberapa podium dan pole, yang telah berhasil kami capai,” kata Alex. Karena pada Grand Prix kedua musim ini, Alex meraih pole positon dan podium dalam kondisi eksternal yang sulit di Termas de Rio Hondo.
Putra Julia Marquez itu menjelaskan, “Sepanjang musim kita harus selalu menetapkan target baru. Dan tentunya itu untuk menciptakan dasar yang kokoh bagi proyek kami bersama Gresini untuk mendapatkan lebih banyak podium dan tampil lebih konsisten. Jika kami menjaga kecepatan tetap konsisten dan melakukan hal yang benar, kami pasti akan memiliki peluang di kemudian hari untuk memenangkan balapan pertama saya di MotoGP. Jika ada kesempatan, saya akan mencobanya.”
“Saya sangat senang dengan tempat saya saat ini. Saya ingin melanjutkan di tim ini dan dengan Ducati tahun depan. Itu saja. Tapi saya hanya ingin fokus di masa sekarang. Ketika kita mulai berpikir tentang masa depan dan hal-hal lain, mentalitas kita tidak akan kuat lagi. Kita harus selalu berada di sini, mempertahankan tempat ini dan berharap untuk berada di sini lebih lama,” pungkas Alex.
Rumornya, kontrak Alex Marquez berdurasi 1 tahun kemungkinan besar akan diperpanjang. Paolo Ciabatti mengonfirmasi hal ini di sela-sela GP Assen, bahwa kerja sama antara Gresini Racing dan Ducati akan berlanjut setelah 2023. “Kami hanya membahas beberapa detail kecil, tapi kami telah menyepakati kontrak baru,” ungkap direktur olahraga Ducati tersebut.
