RiderTua.com – Mengenai spekulasi transfer Marc Marquez, Presiden HRC (Honda Racing Corporation) Koji Watanabe mengatakan, “Tentu saja kami ingin mempertahankannya, tetapi dialah yang membuat keputusan akhir. Jika dia memutuskan untuk pergi, kami tidak akan menghentikannya.”
“Saya pikir kami harus menunjukkan kepadanya ‘hal-hal’ dengan jelas, agar dia tetap tinggal. Ini bukan cara Honda untuk mengatakan kepadanya, ‘Tolong tetap di sini’,” tegas Watanabe.
Presiden HRC : Pergi atau Bertahan, Marc Marquez yang Memutuskan
Usai tidak start di Sachsenring dan Assen (5 kali crash dalam 40 jam di Jerman dan 2 kali crash di Belanda), Marc Marquez sendiri menyatakan bahwa hal tersebut adalah momen tersulit dalam karirnya. Juara dunia MotoGP 6 kali itu belum sekalipun mencetak poin dalam balapan jarak penuh pada musim 2023. Dengan hanya mendulang 15 poin, rider berusia 30 tahun itu menempati peringkat 19 di klasemen.
Mengingat tren negatif tersebut, tentu saja muncul spekulasi apakah Marc Marquez dan HRC akan tetap bersama? Manajer tim Repsol Honda Alberto Puig merujuk pada kontrak yang berlaku hingga akhir 2024, tetapi di sela-sela GP Assen dia mengakui, “Setiap orang dapat melakukan apa yang mereka inginkan dalam hidup mereka. Dan Honda bukanlah perusahaan yang memaksa karyawan untuk tetap tinggal jika mereka tidak bahagia di Honda.”
Secara khusus, Presiden HRC Koji Watanabe ingin meyakinkan pembalap Spanyol itu tentang kemajuan. Namun fokusnya bukan pada paruh kedua musim, melainkan pada motor untuk 2024. Bos asal Jepang itu juga mengumumkan bahwa sinergi harus digunakan dalam pengembangan melalui kerja sama dengan divisi otomotif internal.
“Kami harus meningkatkan sasis, aerodinamika, dan mesin. Saya tidak mengatakan bahwa teknologi roda empat lebih baik, tetapi dengan bekerja sama kita harus dapat mengambil perspektif yang berbeda. Kami ingin mengejar pesaing kami secepat mungkin,” pungkas Watanabe.