RiderTua.com – Menurut Gigi Dall’Igna tentang krisis Honda dan Yamaha adalah akibat mereka hanya mendengarkan Marquez dan Quartararo saja. Insinyur Ducati itu menikmati momen dan dominasi Desmosedici-nya di MotoGP. Masa-masa ketika Ducati dulunya hanya dianggap sebagai tukang penghancur karir bagi para pembalap sepertinya sudah lama berlalu. Dan, memang, kini dia mampu membandingkan baagaiaman tim lain mengambil langkah yang salah. Jelas karena pengalamannya mengelola Aprilia dan Ducati. Dia dengan tepat bisa mengidentifikasi kesalahan yang dibuat selama bertahun-tahun dan yang, tentu saja, menjadi perhatian para pembalap itu sendiri…
Belum terlalu lama saat Ducati dianggap sebagai motor yang sulit dikendarai, kini berbalik menjadi motor yang ramah dengan semua gaya balap. Bahkan para pembencinya mengklaim bahwa motornya lebih menonjol dari pembalapnya alias menang karena motor. Sekarang, bagaimanapun, waktu telah membuktikan bahwa apa yang difikirkan Gigi Dall’Igna benar. Bahwa pembalap sempurna dengan motor bermasalah akan sama saja hasilnya.Hal ini bisa dilihat dari krisis Honda dan Yamaha .
Gigi berujar, “Kesalahan strategis mereka adalah mengikuti arahan hanya dengan satu pembalap, mendasarkan pengembangan motor mereka pada hasil dan sensasi pembalap yang paling menonjol dari masing-masing merek, seperti Fabio Quartararo untuk Yamaha dan Marc Marquez untuk Honda. Seringkali apa yang dikatakan sang juara kepada mekanik tidak benar, karena bakatnya menutupi masalah sebenarnya yang ada pada motornya. Paradoksnya, untuk mengembangkan proyek dengan baik, kita perlu mendengarkan semua suara, semua masukan para pembalap”.
Pendapat Paolo Ciabatti
Paolo Ciabatti pun menjelaskan kesalahan yang dilakukan Honda dan Yamaha. Direktur olahraga Ducati itu menyelaraskan dirinya dengan apa yang telah dikatakan Gigi Dall’Igna dalam mengungkap kesalahan yang dibuat oleh Honda dan Yamaha dalam beberapa tahun terakhir.. “Perbedaannya adalah bahwa Ducati telah mengembangkan motor dengan memikirkan pembalap yang berbeda dan mendengarkan indikasi semua orang. Mereka yakni Honda dan Yamaha. Sebaliknya, menurut saya mereka berkonsentrasi pada Marquez dan Quartararo, bukan mengembangkan motor yang juga bisa bagus untuk pembalap lain. Dengan melakukan itu mereka bisa salah dan jika hal-hal tidak berhasil, maka mereka akan kehilangan arah.” Di Ducati Borgo Panigale mereka mendengarkan masukan setiap orang..