Home MotoGP Kronologi Terpuruknya Tim Honda : Ada Apa dengan Proyek MotoGP HRC?

    Kronologi Terpuruknya Tim Honda : Ada Apa dengan Proyek MotoGP HRC?

     RiderTua.com – Setelah kemenangan di COTA Texas yang sangat fenomenal dari pembalap tim satelit LCR Alex Rins, Honda kembali kesulitan di Jerez. Dan berikut adalah kronologi hasil yang mereka torehkan sejak 2011. Di mana pabrikan sayap emas itu pernah sangat mendominasi. Tak hanya satu, pembalap Honda mampu bertengger di puncak dengan dua (atau lebih) dari mereka di podium. Misalnya pada tahun 2011, 4 pembalapnya sukses meraih kemenangan di Phillip Island. Casey Stoner sebagai pemenang, Marco Simoncelli finis ke-2, di podium ke-3 ditempati Andrea Dovizioso dan Dani Pedrosa finis ke-4. Mungkin… jika tahun 2011 Honda menurunkan 8 motor, bisa jadi semua akan masuk 10 besar. Seperti yang terjadi dengan Ducati sekarang.

    Apa yang Terjadi dengan Proyek MotoGP Honda?

    Pada saat itu podium ganda sudah biasa untuk Honda, termasuk pada 2012 ketika Pedrosa sendiri memenangkan 7 balapan dibandingkan dengan Jorge Lorenzo di Yamaha dengan 6 kemenangan, sementara Stoner memenangkan 5 kemenangan di musim terakhirnya.

    Pada 2013, Marc Marquez mengambil alih Honda yang berkembang dengan baik dan seluruh kru dari Stoner dan langsung memenangkan 6 balapan. Pedrosa menyumbang 3 kemenangan dan 10 kali podium lainnya. Stefan Bradl juga meraih satu podium selama musim ini yakni di Laguna Seca.

    Pada 2014, Marc memenangkan 13 balapan (10 di antaranya berturut-turut). Pedrosa membukukan 10 podium, termasuk kemenangannya di Brno.

    Di musim 2015, Marc menyelesaikan musim di peringkat 3 di Kejuaraan Dunia dengan 5 kemenangan dan 4 podium lagi (di belakang Lorenzo dan Valentino Rossi), sementara Pedrosa menang di Jepang dan Malaysia dan 4 kali masuk tiga besar.

    Pada 2016, Marquez 5 kali menang dan 7 podium lainnya dan merebut kembali gelar dunia dari Yamaha. Hasil yang dicetak Pedrosa merosot hanya dengan 3 podium termasuk kemenangan di Misano. Crutchlow 4 kali finis di tiga besar (termasuk dua kemenangan di Brno dan Phillip Island). Dan Jack Miller secara sensasional menang di tengah hujan di Assen.

    Di 2017, Marquez naik podium 12 kali, 5 di antaranya memenangkan balapan. Dani meraih 9 podium termasuk 2 kemenangan. Crutchlow naik podium sekali.

    2018, Marquez merebut gelar dunia dengan meraih 14 podium (termasuk 8 kemenangan). Dan Dani? Di akhir tahun kontraknya dengan Honda, dia tidak mencetak satu pun podium-pun. Crutchlow menorehkan 3 kali finis tiga besar termasuk kemenangan di Termas de Rio Hondo.

    Pada 2019, Marquez mencatatkan 18 kali masuk 2 besar yang mengesankan, termasuk 12 kemenangan. Pengganti Dani Pedrosa di tim pabrikan Repsol Honda adalah Jorge Lorenzo, yang memenangkan 3 balapan bersama Ducati di tahun sebelumnya tetapi tidak pernah mendekati podium di RC213V. Finis ke-11 di Le Mans adalah penampilan terbaiknya.

    Crutchlow masih berhasil menorehkan 3 podium. Hasil terbaik Takaaki Nakagami adalah finis ke-5 di Mugello, tetapi dia menyelesaikan musim di peringkat 13 secara keseluruhan dengan motor Honda versi 2018.

    Kronologi kejadian ini menunjukkan bahwa ada yang tidak beres di Honda saat Dani Pedrosa pergi. Sepertinya Honda merancang motor (tanpa Pedrosa) dengan terpaku pada satu pembalap saja dan harus membayar harga mahal ketika masukan pembalap itu membawa mereka ke jalan buntu yang kemudian memperlambat pembalap itu sendiri. Karena untuk sebuah tim motor yang cocok untuk semua pembalap adalah yang paling ideal, bisa menang dengan gaya balap apapun.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini