RiderTua.com – Sebenarnya Mitsubishi punya rencana untuk mulai menjual mobil ramah lingkungannya tahun ini. Hanya saja, Xpander Hybrid dijadwalkan akan dirilis di Thailand lebih dulu, baru Indonesia dan negara lainnya bisa menyusul. Namun Mitsubishi Indonesia diam-diam mulai melirik salah satu mobil listrik yang dijual di Jepang, yaitu eK X EV. Model ini sempat dirilis di Jepang sebelumnya.
Baca juga: Bukan Pikap, Mitsubishi Colt 2023 Tampil Lebih Menawan!
Mitsubishi eK X EV Bisa Dijual di Indonesia?
Berbicara soal eK X EV, mobil mungil ini diluncurkan sejak tahun lalu di Jepang bersama dengan kembarannya, Nissan Sakura. Walau dilihat dari tampangnya begitu mirip dengan Xpander, tapi modelnya yang begitu imut memperlihatkan kesan yang begitu sporty. Berbeda dengan Sakura yang tampil lebih elegan dengan salah satu pilihan warnanya adalah pink atau merah muda, seakan mobil ini memang ditujukan bagi kaum hawa.
Ketika Nissan belum tertarik untuk mendatangkannya, Mitsubishi mulai mempelajarinya. Mereka melihat mobil listrik seperti eK X EV cukup menjanjikan untuk dijual disini. Namun mereka ingin mempelajarinya bukan karena setelah mereka melihat kesuksesan Wuling Air EV disini, sebab mereka agak ragu dengan ukurannya yang begitu mungil.
Melihat Pasarnya
Sebenarnya mobil listrik mungil bisa menjadi pilihan alternatif bagi konsumen yang memiliki ruang garasi sempit. Asalkan bisa dijual dengan harga terjangkau dan dirakit lokal seperti Air EV, maka penjualannya dipastikan terjual dalam jumlah besar. Tapi itu tergantung dari kondisi pasarnya, serta target yang ditujunya.
Untuk mobil seperti eK X EV, mungkin mobil ini dapat ditujukan bagi konsumen yang ingin berganti dari mobil bensin ke mobil listrik murni. Melihat dari dimensinya saja, model tersebut bisa menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki garasi sempit. Dari desainnya sudah cukup bagus, tinggal melihat seberapa besar peminatnya disini.
Kelihatannya cukup menarik untuk menantikan kehadiran mobil listrik yang satu ini. Meskipun eK X EV harus hadir tanpa model kembarannya, yaitu Sakura.
Saya setuju banget mobil ukuran mungil seperti ini banyak di jalan. Rasanya mubajir pakai mobil bongsor di jalan. Pengemudinya hanya 1 orang,kadang tanpa penumpang, tapi jalan habis dikuasainya. Melewatinya bagai melewati truk. Saran saya mobil mobil bongsor itu di tambah pajak kehilangan badan jalan. Jadi mobil-mobil yg punya bentuk bongsor membayar pajak lebih besar dari mobil biasa. Uang pajaknya jika terkumpul bisa buat perbaikan jalan,buat jalan baru,dll.