RiderTua.com – Secara terang terangan Jorge Martin mengincar kursi Bastianini, dia bahkan yakin ada kemungkinan untuk itu. Jorge Martin sedang naik daun di paruh pertama musim MotoGP 2023. Tujuannya untuk mencuri sadel Enea Bastianini di pabrikan Ducati. Pembalap Spanyol itu tertinggal tiga poin dari Marco Bezzecchi dan 24 poin dari juara bertahan Francesco Bagnaia. Rider tim Pramac asal Madrid itu tak berniat puas yang setelah kalah ‘taruhan’ dengan Enea Bastianini untuk mengakses tim pabrikan Ducati, kini dia langsung membidik motor dengan livery merah untuk 2025.
Tiba di kelas utama MotoGP 1000cc pada musim 2021, dia meraih pole position dan podium pertamanya pada putaran kedua musim di sirkuit Qatar. Selama latihan bebas di Portugal dia mengalami cedera serius, memaksanya untuk melewatkan GP Portugal, Spanyol, Prancis dan mengganggu musim debutnya, bahkan jika dia bisa meraih kemenangan di Austria. Awalnya dia tampak seperti pewaris langsung dari kursi Jack Miller di GP Desmosedici tim resmi, tetapi start kilat Enea Bastianini pada tahun 2022 memaksanya untuk tetap di Pramac untuk memberi ruang bagi pembalap Romagna itu. Takdirnya adalah bagaimanapun tantangan itu tetap berlanjut mulai sekarang.
Hubungan antara Borgo Panigale dan Jorge Martin sudah pasti meningkat selama musim ini. “Sekarang saya merasa saya mengenal motor dengan sangat baik dan saya tahu di mana limitnya. Jelas Pecco mengenalnya lebih baik dari saya, tetapi dengan dia saya merasa seperti menjembatani kesenjangan itu dan saya merasa lebih kuat setiap saat. Saya berharap untuk mempertahankan perkembangan ini dan untuk menyelesaikan balapan ini adalah kuncinya”. Tujuannya adalah di dua seri terakhir di Le Mans (menang dan juara 2) dan di Mugello (dua podium) dia merupakan ancaman dan diproyeksikannya mampu ke puncak klasemen.
Duel dengan Bastianini untuk tahun 2025
Sachsenring adalah sirkuit di mana Ducati harus lebih menderita daripada di Mugello, tetapi masih ada motor yang harus dikalahkan. Dalam pengertian ini ‘Martinator’ mengatakan bahwa sedikit kurang menguntungkan bagi Ducati. Tetapi tahun lalu yang finish di posisi kedua dan ketiga adalah Ducati. “Di sini kami juga kompetitif (meskipun tidak dominan), tahun lalu saya cepat meski baru menjalani operasi dan saya finis keenam. Saya pikir tahun ini, dengan motor ini dan karena fisik saya bagus, saya bisa finis di posisi yang lebih baik. Tujuannya adalah podium baik dalam sprint maupun balapan hari Minggu katanya.
Sebelum jeda musim panas, Jorge Martin ingin meraih posisi kedua di klasemen pembalap, itu bisa sangat berarti untuk kemungkinan kenaikan tim pabrikan di tahun 2025. “Saya tidak yakin bagaimana pertanyaannya. Saya sudah membaca beberapa berita. Saya tahu itu, tapi itu sesuatu yang tidak saya evaluasi karena Enea Bastianini sudah lama cedera. Saya tidak berpikir mereka akan menurunkannya (karena cedera), tetapi masih ada peluang ( ke tim pabrikan) dan kita tidak pernah tahu.”
Mengincar peringkat kedua (P-2) dunia, artinya harus bersaing dengan Bezzecchi?
