RiderTua.com – GP Mugello musim ini dihadiri total 135.670 penonton dalam 3 hari balapan akhir pekan. Menurut Jack Miller jumlah penonton tersebut jauh lebih banyak ketimbang musim 2022 lalu, namun masih kalah jauh dari GP Prancis (278.805 penonton). Pasalnya harga tiket Mugello lebih mahal di banding Le Mans. “Jumlah penonton lebih baik dari 2022.Tapi kita harus membuat tiket murah untuk penggemar yang ingin menonton balapan ini. Kami juga ingin menarik penggemar baru, jadi kita harus membuat harga tiket dapat dimengerti dan masuk akal,” tegas pembalap Red Bull KTM itu.
JackAss menanbahkan,”Ada orang yang rela menghabiskan tabungannya untuk datang ke sirkuit. Kita tidak ingin mengecewakan penggemar berat ini, kami tidak akan memiliki apa pun tanpa mereka. Jika penyelenggara Mugello menjual tiket dengan harga sama seperti Le Mans, mungkin akan ada lebih banyak orang di Mugello ketimbang di Prancis. Bagaimanapun, saya senang lebih banyak penonton yang datang ketimbang tahun lalu.”
Jack Miller : Jika Tiket Mugello Dijual Sama Seperti Le Mans Mungkin Penontonnya Jauh Lebih Banyak
Jack Miller finis ke-7 pada balapan MotoGP di Mugello dan terpaut 2 detik di belakang rekan setimnya Brad Binder yang finis ke-5. Dalam analisisnya, pembalap asal Australia itu sedikit mengkritik perilaku membalap di tikungan panjang dan saat keluar tikungan S.
Pembalap berjuluk Thriller Miller itu juga sempat menegur Alex Marquez di awal. Alex hampir menyalip 3 pembalap sekaligus sebelum tikungan 1 karena pembalap Gresini-Ducati itu benar-benar salah mengerem selama pendekatan ultra-cepat.
Dengan panjnag lebar Jack Miller menjelaskan, “Alex datang tiba-tiba, melaju melewati kami berempat sekaligus lalu melebar. Kemudian dia kembali ke racing line, tapi ada pembalap lain juga. Saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya hanya mengendarai motor saya, saya ingin mencegah kekacauan karena sangat mudah untuk membuat kesalahan. Kita mendapatkan slipstream dan kemudian roda belakang mudah mengangkat. Tapi biasanya kita punya strategi untuk itu, termasuk bagaimana kembali ke trek yang benar.”
“Marquez tidak keluar dari racing line setengah meter, tapi 3 meter. Saya senang ,saya bisa keluar dari sana dalam keadaan selamat. Tapi dia tetap di atas motor dan tidak mendapatkan long lap penalti, itu positifnya. Saya tidak bisa menyalipnya, tidak begitu bagus.”
“Kami masih harus melakukan beberapa penyesuaian pada KTM. Mugello mungkin bukan trek yang ideal untuk itu. Itulah mengapa, kami langsung kembali ke geometri standar dan distribusi bobot. Pada dasarnya saya cukup senang dengan itu. Tapi di Jerez misalnya, saya mengalami sedikit understeer di tikungan 11.”
“Di Mugello, hal serupa terjadi di bagian kedua chicanes. Tapi di tikungan 4 saya merasakan hal itu saat saya masuk tikungan. Tikungan kedua juga bagus, dan di tikungan 10 setelah dua arrabiatas, feelingnya juga luar biasa. Di mana pun saya harus mengerem keras, saya merasa nyaman. Tapi jika saya harus berbelok ke tikungan, saya punya masalah. Saya tidak bisa menjaga motor di racing line yang benar di sana, yang tentu saja menghabiskan waktu saya,” imbuh calon ayah berusia 28 tahun itu.
Miller juga mengungkapkan bahwa tidak ada yang salah dengan aerodinamika KTM. “Aerodinamika bekerja dengan baik. Tetapi kita perlu memahami beberapa hal dengan lebih baik. Mungkin kami perlu menyesuaikan geometri kami lebih baik dengan aerodinamika. Saya berpikir tentang distribusi bobot dan set-up. Kemudian kami dapat memanfaatkan paket aero sebaik-baiknya,” pungkas mantan pembalap Ducati itu.
Jika Rossi dan Marc Marquez kembali duel pasti penontonnya kembali banyak kayak dulu.
Kunci rame atau tidaknya penonton itu dari cara motoGP mengelola pertunjukkan balap ini, saat ini terlalu banyak balapan buat pembalap jenuh, saya kurang setuju dengan sprint race di hari sabtu karena pembalap jadi kurang fokus di balapan utama,lebih baik diganti jadi hari jumat. Atau jangan setiap ada balapan utama ada sprint race, cukup 5x saja/tahun. Pembalap mungkin saja terluka ketika sprint race, sehingga tidak ikut balapan utama. Harusnya motoGP juga pikirkan tingkat kelelahan pembalap,pembalap juga manusia.