RiderTua.com – Marc Marquez mempertahankan defisitnya dalam limit pada latihan bebas hari Jumat di Mugello. Rider Repsol Honda itu meraih waktu terbaik ke-9 di sesi FP1, kalah 0,288 detik dari adiknya Alex Marquez (Gresini Ducati). Pada sore hari dia di posisi ke-8 tertinggal 0,255 detik dari Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan dengan demikian juga mengamankan posisi ke-8 secara keseluruhan untuk hari Jumat.
Namun seperti di banyak balapan, Marquez kembali melakukan aksi ‘towing’ untuk bisa membukukan waktu tercepat. Kali ini yang menjadi ‘korbannya’ adalah Maverick Vinales. “Ya, memang benar, itu bukan cara terbaik untuk mengatur catatan waktu terbaik. Tapi dalam balapan kita harus bermain dengan kekuatan kita. Dan kekuatan saya adalah saya bisa membalap dengan cepat ketika ada ‘kuda penarik’ di depan saya,” ujarnya yang sebenarnya menyadari tindakannya itu.
“Saya bahkan tidak memakai ban depan hard. Saya pakai soft tapi saya bisa beradaptasi. Beberapa pembalap tidak dapat mengambil keuntungan dari slipstream seperti itu, karena mereka tidak tahu bagaimana cara mengikutinya. Tapi aku bisa melakukannya, jadi aku harus menggunakan kemampuan ini. Maaf untuk Maverick, tapi begitulah adanya,” lanjut Marc Marquez.
Marc Marquez Bangga : Hanya Saya yang Bisa Slipstream ke Pembalap Lain
Marc Marquez menambahkan, “Hari Jumat yang sulit dan hari Jumat ketika saya memiliki lebih banyak masalah dari yang diperkirakan. Meski demikian, saya finis di 10 besar di kedua sesi dan langsung masuk ke Q2. Tetap saja, saya harus mengatakan bahwa saya merasa tidak nyaman bahkan di FP1. Tetapi saya harus menyebutkan bahwa setiap tahun ada dua atau tiga trek di kalender di mana saya banyak kesulitan dan Mugello adalah salah satunya. Tapi setidaknya kami mencapai target kami hari ini dan tetap berada di sepuluh besar.”
Marc yang finis ke-10 di Mugello tahun lalu itu menambahkan, “Tentu saja kami punya masalah disini, tapi bukan hanya karena motornya. Saya juga harus memperbaiki diri dan membalap lebih baik. Ada sirkuit seperti Le Mans di mana saya sangat cepat, lalu ada trek seperti Mugello yang membuat saya pusing.”
“Saya berusaha lebih 50 persen di sini ketimbang di Le Mans untuk menjadi lebih cepat, saya bahkan lebih berkonsentrasi ketimbang di Prancis, tetapi ada pembalap yang gaya balapnya lebih cocok dengan sirkuit ini. Bahkan di musim 2019 saya yang luar biasa di sini, saya hanya start dari posisi ke-13 di grid. Lagi pula, kita lebih maju sekarang ketimbang dulu,” pungkas rider berjuluk Baby Alien yang kini berusia 30 tahun itu.
BTW, Maverick Vinales mengeluh saat Marc menempel di belakangnya di akhir sesi FP2. “Itu bukan contoh yang baik untuk pembalap muda Moto3. Race direction atau steward harus melihatnya,” tegas rider Aprilia itu kesal.
Jelas bangga dong.. anehnya orang kok benci banget sama MM93? Kan MM93 tidak menabrak motor yg diikutinya, hanya numpang ngikuti dibelakang doang. Trus masalahnya dimana? Misalnya nih kita lagi bawa motor, trus kita gak senang ada motor lain dibelakang kita? Ayolah motogp kan balapan, memang lintasan itu berbagi dengan pembalap lain. Vinales keberatan? Gampang tinggal rem kasi lewat MM93 doang seperti yg dilakukan Pecco. Slipstream bukan contoh yg baik buat pembalap muda moto3? Slipstream itu bagian dari strategi balap, kalau gak mau slipstream GAMPANG. Usulkan saja lintasan motogp dibuat mirip lintasan pacuan kuda yg punya batas setiap kuda maka Penonton motogp tinggal 1 persen. Sudah takdir manusia sejak dari sperma berebut menuju sel telur untuk dibuahi. Bisa aja ketika melewati sperma terkencang kita slipstream dibelakangnya,ditikungan berhasil dilewati akhirnya jadi pemenang membuahi sel telur hahaha