RiderTua.com – Pol Espargaro menjalani hari-hari yang mengerikan setelah crash di balapan Portimao. Pembalap tim GasGas Tech3 berpikir untuk menyerah. Hampir dua bulan telah berlalu sejak insiden mengerikan di Portimao, terlalu dini untuk berharap melihat Pol Espargaro kembali lagi di kejuaraan MotoGP. Seharusnya menjadi tahun kembalinya dia dengan KTM dari tim GasGas Tech3 setelah dua musim yang rumit bersama Honda, sayangnya nasib tidak berpihak pada pembalap asal Granollers itu. Delapan patah tulang, dua operasi, satu di rahang dan satu lagi di telinga, awalnya tidak menyurutkan keinginannya untuk balapan.

Pol Espargaro sedang dalam masa penyembuhan setelah insiden hebat dalam latihan hari Jumat di Portugal. Dia sedang bersiap untuk kembali balapan, belum diputuskan apakah dia akan bisa kembali dengan RC16 di GP Italia di Mugello, yang dijadwalkan dari tanggal 9 hingga 11 Juni. Bahkan jika tampaknya terlalu dini untuk berpikir untuk kembali sebelum liburan musim panas. Ini adalah minggu yang sangat sulit bagi adik Aleix, rahangnya patah di dua tempat. Selama berminggu-minggu dia hanya bisa makan makanan berbentuk cair dan tidak bisa berbicara karena operasi pencangkokan di rahangnya yang retak. Dia telah kehilangan sembilan kilogram dari massa ototnya, dia akan membutuhkan waktu latihan yang lama sebelum kembali berkompetisi di MotoGP.
Namun sepertinya pembalap Tech3 itu tidak menyerah.. Rider asal Catalunya itu juga punya banyak waktu untuk merenung dan tak menampik pernah berpikir untuk pensiun. “Saya berpikir untuk berhenti, saya memiliki pemikiran tertentu, saya melihat orang-orang di sekitar saya juga menderita. Istri saya menderita. Itu sebabnya saya memikirkannya. Dia mengatakan kepada media DAZN Spanyol.Inilah mengapa dia memutuskan untuk tidak pensiun dan dia ingin kembali ke MotoGP.
Untuk mempercepat waktu pemulihan, dia melakukan terapi oksigen selama empat jam sehari, fisioterapi, dan senam otot. Kami akan melihat apakah Doctor Charte akan memberi saya start, jika tidak saya akan memilih balapan yang lebih cocok untuk kondisi fisik saya,” pungkasnya. Yang lebih cocok? bukan di MotoGP? ke superbike? atau balap mobil?