Home MotoGP Pecco Bagnaia : Konfrontasi dengan Vinales Itu Karena Adrenalin Ikut Berperan

    Pecco Bagnaia : Konfrontasi dengan Vinales Itu Karena Adrenalin Ikut Berperan

    Maverick Vinales - Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Untuk ketiga kalinya (2019, 2022 dan 2023) Pecco Bagnaia gagal finis di MotoGP Le Mans. GP Prancis berakhir untuk pembalap Ducati Lenovo itu di lap kelima ketika bertarung untuk memperebutkan posisi ke-3. Pembalap asal Turin-Italia itu crash dengan Maverick Vinales dan berakhir di gravel trap di tikungan 12.

    “Saya merasakan sakit di pergelangan kaki saya. Tampaknya tidak patah, tapi sekarang ada banyak cairan dan bengkak. Jadi saya harus menunggu sebentar. Pergelangan kaki terkilir, tapi kami punya waktu untuk pulih sampai Mugello. Jadi kami sedikit santai,” ujar Pecco karena usai balapan di sirkuit Bugatti ini akan ada jeda hampir 4 pekan hingga balapan kandangnya di Italia pada 11 Juni.

    Pecco Bagnaia : Konfrontasi dengan Vinales Itu Karena Adrenalin Ikut Berperan

    Mengenai crash tersebut, Francesco Bagnaia menjelaskan, “Ada banyak perspektif. Dari sudut pandang saya, Maverick menyalip saya dengan bersih tapi agak jauh. Saya berada di dalam racing line saya. Ketika dia kembali ke racing line, dia hanya mencoba untuk mendapatkan racing line normalnya tetapi saya ada di sana. Itu adalah keadaan yang tidak menguntungkan, jelas sebuah insiden balap.”

    “Saya pikir kita bisa mencegahnya. Dia mungkin lebih berhati-hati untuk tidak kembali ke racing line seolah-olah saya tidak ada. Dan saya mungkin mencoba mengaturnya dengan lebih baik dan mematikan gas. Tapi saya tidak melihatnya, dia mungkin juga tidak memperhatikan saya. Dan apa yang terjadi, terjadilah,” imbuh murid Valentino Rossi itu.

    “Sayang sekali. Ini ketiga kalinya dalam 5 balapan, kami memiliki kecepatan untuk menang tapi pada akhirnya gagal. Saya bisa saja duduk di pit sambil tersenyum, itulah yang paling mengganggu saya,” tambah Juara Dunia MotoGP 2022 itu.

    Melihat kembali adegan crashnya dengan Vinales, Pecco berkata, “Saat itu kecepatannya lambat. Setiap kali saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus menunggu sebentar, sesuatu terjadi. Apakah saya melakukan kesalahan atau saya jatuh karena alasan lain, seperti yang terjadi hari ini. Saya percaya lebih baik mengikuti insting daripada tekad untuk tetap tenang.”

    “Di lap saat saya crash, di tikungan 7 saya berkata pada diri sendiri, ‘Oke, sekarang saya akan menyalip Marquez’. Tapi kemudian saya berpikir lagi, ‘tidak, ini bukan saat yang tepat, saya akan menunggu sebentar’. Dan sejurus kemudian saya crash,” imbuhnya.

    Setelah konfrontasi panas dengan Vinales di gravel trap, Pecco mengklarifikasi, “Aku tidak marah pada Maverick. Saat-saat terjadi ketegangan seharusnya tidak ditampilkan ke publik, itu tidak baik. Saya tidak setuju dengan tindakan itu, saya tidak terlalu suka reaksinya, agak terlalu agresif. Tapi itu bisa terjadi, adrenalin dan ketegangan terkadang ikut memainkan peran yang buruk.”

    “Kami mengadakan pertemuan dengan steward dan saya secara khusus meminta agar Maverick juga dihadirkan di sana. Ketika hal-hal seperti ini terjadi, menurutku benar jika kedua pembalap berbicara dengan steward untuk mengklarifikasi semuanya. Saya juga menyarankan agar hal ini selalu terjadi di masa depan, terkait penalti atau kontak dengan crash. Karena sejauh ini para stewards hanya berbicara dengan satu pembalap, baru kemudian dengan pembalap yang lain lain,” imbuh rider murid VR46 Academy itu.

    “Hari ini saya mengusulkan joint meeting karena menurut saya sudah tepat bagi kita untuk menyampaikan perspektif kita yang awalnya berbeda-beda, tetapi pada akhirnya kita menyepakati satu perspektif. Berbicara satu sama lain selalu merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan berbagai hal. Menurut saya, kami berdua adalah pembalap yang paling jujur di lintasan, keadaanlah yang sangat disayangkan,” pungkas Pecco Bagnaia.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini