RiderTua.com – Daihatsu dan produsen mobil di Indonesia mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan pada April lalu. Sebab penurunan penjualannya cukup parah hingga 28,8 persen, cukup besar dari yang diprediksi. Daihatsu sendiri mengalami penurunan penjualan secara retail hingga 24,3 persen. Mereka kemudian membeberkan penyebabnya yang berdampak ke seluruh pasar roda empat.
Baca juga: Daihatsu Ayla Kini Pakai Mesin 3 Silinder, Kenapa?
Daihatsu Alami Penurunan Penjualan Mobil
Memang marketshare Daihatsu meningkat 1,6 persen selama periode Januari-April tahun ini. Namun penjualannya sepanjang bulan April lalu mengalami penurunan, termasuk penjualan retailnya yang turun hingga 24,3 persen. Tidak hanya Daihatsu, penjualan mobil di Indonesia juga menurun 28,8 persen.
Tentu ini terdengar cukup ganjil, sebab pasar otomotif sudah berjalan kondusif, tidak lagi terganggu oleh sejumlah gangguan. Seperti krisis chip semi-konduktor yang perlahan berkurang dampaknya, karena suplainya sudah berjalan dengan normal. Namun Daihatsu sudah tahu penyebab dari penurunan penjualan mobil bulan lalu.
Cuti Bersama
Daihatsu mengatakan bahwa cuti bersama selama Lebaran menjadi penyebab dari penurunan penjualan tersebut. Dengan hari kerja yang cukup sedikit, membuat penjualan ikut terhambat, sehingga terjadilah penurunan hasil yang didapat. Apalagi konsumen mencari mobil bekas agar segera mendapatkan kendaraan untuk dibawa mudik ke kampung halaman.
Nampaknya tidak hanya penjualan sepeda motor yang menurun bulan lalu, tetapi juga mobil. Terkadang cuti bersama juga bisa menjadi penyebab dari penurunan penjualan, entah itu mobil atau motor. Terlebih ini dapat berdampak pada hasil yang didapat oleh sejumlah model yang biasanya laris manis terjual di pasar, seperti Honda Brio.
Sigra masih menjadi mobil terlaris Daihatsu bulan lalu. Mobil LCGC ini tetap diandalkan hingga sekarang, walau mereka juga menawarkan Ayla.
