RiderTua.com – Setelah menempati posisi ke-2, Pecco Bagnaia puas dengan latihan bebas hari Jumat di Circuit of The Americas (COTA). Tetapi pembalap Ducati MotoGP itu mengkritik permukaan trek.
“Saya merasa baik. Kami menemukan kompromi yang baik untuk trek ini, yang memiliki zona pengereman keras tetapi juga banyak tikungan yang membutuhkan penanganan yang baik. Kami telah menemukan kompromi yang bekerja dengan baik, tetapi kami harus melangkah lebih jauh,” ujar Pecco pada Jumat malam di Austin.
Pecco Bagnaia : Aspal COTA Tidak Normal
Dari segi kecepatan, Pecco Bagnaia baru menggunakan ban soft pertama di akhir sesi FP2 yang sejauh ini tampil paling kuat. Dalam perburuan waktu, dia kalah 0,063 detik dari rekan mereknya Jorge Martin (Pramac).
“Kami memakai ban belakang medium, yang hasilnya cukup bagus. Kemudian ketika saya menggunakan ban belakang soft, tingkat cengkeramannya jauh lebih tinggi. Jadi penting bagi hari Sabtu untuk melakukan beberapa lap lagi dengan ban soft. Untuk saat ini saya cukup senang dengan motor saya,” jelas murid VR46 Academy itu.
Sang juara bertahan kurang senang dengan kondisi aspal COTA. “Di sini ada 4 jenis aspal berbeda dalam satu lintasan. Kita dapat menanganinya dengan baik di tempat kering, tetapi akan lebih sulit di tempat basah. Bahkan dalam kondisi kering, saat kita mengerem sebelum tikungan 1, di mana permukaan trek tergores, kita bisa merasakan roda depan terkunci,” ungkap rekan setim Enea Bastianini itu.
Pecco menambahkan, “Hal-hal ini diperkuat dalam kondisi basah. Kami akan membicarakannya di Komisi Keamanan dan mencoba membuat mereka mengerti. Karena aspalnya juga hancur di tikungan 11, begitu juga di tikungan 12. Menurut saya, ada 4 permukaan aspal berbeda di satu lintasan itu tidak normal.”
Apakah situasinya lebih buruk dari tahun lalu? “Ya, menurutku. Kami sangat cepat karena kami sudah mencatat datanya. Seperti yang kita ketahui sekarang, levelnya sangat tinggi,” imbuhnya.
“Kami juga melakukan first run yang bagus di pagi hari karena treknya sudah bersih. FP1 tahun lalu seperti bencana. Dalam hal ini, tingkat keselamatan telah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi bagi saya itu masih lebih buruk dibandingkan tahun lalu,” pungkas pembalap asal Turin-Italia itu merujuk pada tikungan 1, 11 dan 12.