RiderTua.com – Dengan keputusan yang berani namun tepat secara taktik untuk menggunakan ban slick di menit-menit terakhir Q2, Pecco Bagnaia berhasil mengamankan posisi di grid barisan depan di Las Termas pada Sabtu pagi. Namun pada sprint race, rider Ducati Lenovo itu tidak mampu mengintervensi perebutan podium. Bahkan di lap terakhir dia kembali kehilangan satu tempat lagi dari Alex Marquez. Finis di posisi ke-6 di sprint race Argentina (4 poin), rider berusia 27 tahun itu masih memimpin klasemen dengan 41 poin.
Pada Sabtu malam, pembalap asal Turin-Italia itu mengatakan, “Hari yang tidak mudah. Sprint memang bagus untuk ditonton, tetapi sulit untuk ditangani. Sejak awal balapan, saya kesulitan merasakan bagian depan mungkin karena tekanan ban atau temperatur. Kemudian saya kehilangan sedikit waktu dengan Alex Marquez, karena pertarungan kami saya sedikit mundur. Tetap saja, menurutku kita masih bisa senang. Karena kami bisa menyelesaikan balapan. Itu tidak mudah.”
Pecco Bagnaia : Kecepatan Marco Benar-benar Tak Terkalahkan Hari Ini
“Kami berhasil bertahan dan mengatur kecepatan yang baik. Kecepatan Marco benar-benar tak terkalahkan hari ini, dan Brad luar biasa,” tegas Francesco Bagnaia.
Mengomentari posisi startnya untuk Grand Prix hari Minggu, Pecco berkata, “Kami harus melanjutkan tren positif ini untuk balapan besok dan meningkatkan area di mana saya kesulitan. Akselerasi adalah salah satu aspek. Remnya baik-baik saja di balapan, tapi saya kehilangan waktu di tengah tikungan karena tekanan ban depan. Saya cukup yakin balapan utama akan sedikit berbeda dengan keausan ban belakang. Tapi saya juga harus sedikit meningkat.”
Mengenai performa luar biasa dari Brad Binder (Red Bull KTM) yang berhasil memimpin balapan di lap ketiga setelah hanya start dari posisi ke-15, Pecco mengatakan, “Startnya berada di level yang berbeda. Menurutku start saya di Malaysia tahun lalu bagus, tapi dia menunjukkan sesuatu yang luar biasa. Dia pasti sangat puas.”
Sebagai informasi, Pecco melakoni start terbaik dalam hidupnya di Sepang pada Oktober 2022. Saat itu murid Valentino Rossi itu melesat dari posisi ke-9 di grid ke posisi ke-2, mulai dari lap pertama dan akhirnya meraih kemenangan dan mengambil langkah besar menuju gelar dunia MotoGP.
