Categories: MotoGPSuperbike

Remy Gardner : Paddock Superbike Lebih Santai dari MotoGP

RiderTua.com – Toprak Razgatlioglu dan Andrea Locatelli membalap di tim pabrikan Pata Yamaha, sementara Dominique Aegerter dan Remy Gardner dibekali motor pabrikan yang identik di Giansanti Racing Team (GRT). Yup, sebanyak 6 pembalap Superbike mendapat dukungan dari Yamaha Eropa dengan direktur balap Andrea Dosoli pada 2023, 4 di antaranya berhasil meraih gelar juara dunia.

R1 yang sama juga digunakan Lorenzo Baldassarri di GMT94. Bradley Ray juga akan hadir bersama tim Motoxracing di ajang Eropa. 4 nama pertama, semuanya telah memenangkan setidaknya satu gelar dunia. Baldassarri adalah runner-up Supersport tahun lalu dan Ray adalah Juara Superbike Inggris.

Remy Gardner : Paddock Superbike Lebih Santai dari MotoGP

Remy Gardner tidak beruntung karena crash di Australia dan absen sepanjang hari Sabtu di Mandalika karena masalah pencernaan yang parah. Namun dia masih bisa finsi di posisi ke-7 meski start dari posisi paling belakang. Saat ini, pembalap berusia 25 tahun itu menempati peringkat 13 secara keseluruhan dengan 19 poin.

Ketika Remy ditanya, apa yang paling dia sukai dari Yamaha R1 sejauh ini? “Ini motor yang menyenangkan. Bergerak di bawah kita, kita dapat menggesernya dan mengarahkannya dengan roda belakang. Tidak semuanya dikendalikan oleh elektronik. Oleh karena itu, kita bisa mengendarai motor dengan cara yang sangat menyenangkan. Aspek terbaiknya, Rem sangat efektif. Menikung juga tidak buruk, bagian depan terasa cukup aman. Katakanlah itu adalah motor yang sangat seimbang,” jawab rider asal Australia itu.

Merupakan kebijakan Yamaha untuk mengungkapkan dan berbagi informasi tentang semua pembalap. Dan saat ini data Toprak adalah referensi. Saat Remy membandingkan dirinya dengan Toprak, aspek mana yang perlu dia selesaikan terlebih dahulu?

Remy menjawab, “Itu tergantung treknya. Locatelli sangat kuat di Phillip Island. Saya membandingkan diri saya dengan Locatelli. Terkadang dengan Dominique, yang sangat-sangat bagus di beberapa sektor. Kemudian di Mandalika, semua mata tertuju pada Toprak. Sangat membantu bahwa kami dapat membandingkan begitu banyak data telemetri dengan 5 pembalap di motor yang sama.”

Tapi, mana yang lebih efisien bagi Remy? Saat berakselerasi keluar tikungan atau saat mengerem? “Kami memiliki pengereman yang cukup terkendali sejak awal. Kami sangat dekat dengan Toprak dan itu adalah referensi yang bagus. Kami juga melakukan akselerasi dengan baik saat keluar dari tikungan,” ungkap Remy.

Putra legenda Wayne Gardner itu menambahkan, “Kami masih memiliki masalah terbesar di tikungan. Saya berasal dari motor yang sangat berbeda dari R1, dari motor dengan kecepatan menikung yang sangat kecil. Penanganannya juga sangat berbeda. Saya masih membiasakan diri dengan motor baru saya.”

Bagaimana start dibandingkan dengan motor MotoGP? Apakah memiliki sistem kontrol yang sama atau semuanya masih jadul? “Ada launch control/kontrol peluncuran, rev limiter/pembatas putaran dan torsi input, itu saja. Kita mengontrol motor dengan kopling dan tidak ada height control/kontrol ketinggian atau apapun. Motornya juga lebih lambat dari motor MotoGP, lebih seperti motor Moto2,” jelas Remy.

Yamaha telah mengumpulkan pembalap top untuk tahun ini dengan Toprak, Locatelli yang memulai musim dengan sangat kuat, Dominique, Remy dan Baldassarri yang sejauh ini terlihat paling lemah karena baik dia maupun timnya tidak memiliki pengalaman dengan Superbike. Saat pembalap memiliki ambisi, persaingan selalu membantu untuk menjadi lebih baik dan lebih kuat, bukan?

Remy mengatakan, “Sangat. Kita bisa melihat itu di Phillip Island di mana 4 pembalap Yamaha bertarung untuk podium. Kami menarik satu sama lain (slipsteram) dan dengan cara ini kami juga meningkatkan motor yang menguntungkan semua pembalap. Dan jika seseorang tertinggal, yang harus mereka lakukan hanyalah meniru apa yang dilakukan pembalap lain. Ini adalah sistem yang membantu kita semua.”

Bagaimana suasana antar pembalap, apakah ada perbedaan suasana pembalap Superbike dan MotoGP? “Oh ya! Semuanya cukup santai di paddock Superbike. Tentu saja, akan selalu ada konfrontasi di lintasan. Ya lebih santai,” ujar Remy.

Apa target Remy untuk tahun ini? “Mempelajari cara mengelola ban, memahami seluruh kelas, dan yang terpenting bersenang-senang di atas motor. Setelah apa yang terjadi tahun lalu, saya harus bisa menikmati pekerjaan ini,” jawabnya.

Kapan batas waktu yang dia berikan untuk memahami ban Pirelli? “Pada pertengahan musim, saya harap,” pungkas Remy Gardner.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Jorge Martin : Berhati-hati di Awal Balapan Agar Tidak Muncul Masalah Getaran

RiderTua.com - Pada konferensi pers di Jerez, Jorge Martin menjelaskan bahwa dia masih perlu meningkatkan diri di GP Spanyol. Rider…

26 April 2024

Toyota Kijang Innova Reborn yang Masih Laris Terjual

RiderTua.com - Toyota cukup sukses dalam menghadirkan Kijang Innova Zenix sejak setahun lalu di Indonesia. Sebab mobil medium MPV ini…

26 April 2024

Mini Aceman Resmi Dirilis, Crossover Listrik yang Tampil Menarik

RiderTua.com - Mini memang dikenal dengan sejumlah produknya yang memiliki kualitas tinggi. Termasuk mobil listrik pertamanya yang dirilis beberapa tahun…

26 April 2024

Mitsubishi Hadirkan Penyegaran Untuk ASX di Eropa

RiderTua.com - Mitsubishi memiliki beberapa mobil SUV yang dijualnya di pasar global. Salah satunya ASX, yang sebenarnya merupakan versi Eropa…

26 April 2024

Fabio Quartararo : Calon Tim Satelit Yamaha Harus Diperlakukan Seperti Tim Pabrikan

RiderTua.com - Ketika berbicara tentang sirkuit Jerez, Fabio Quartararo teringat kembali kesuksesannya di masa lalu. Dalam 4 tahun terakhir, rider…

26 April 2024

Peluang Citroen Mengekspor Mobil Rakitan Lokal

RiderTua.com - Citroen telah memastikan akan memulai produksi mobilnya di Indonesia pada Juli mendatang. Model yang akan dirakitnya untuk pertama…

26 April 2024