Home MotoGP Gigi Dall’Igna : Peran Saya Lebih Besar Sebagai Manajer Ketimbang Teknisi

    Gigi Dall’Igna : Peran Saya Lebih Besar Sebagai Manajer Ketimbang Teknisi

    Gigi Dall'Igna - Jack Miller - Pecco
    Gigi Dall'Igna - Jack Miller - Pecco

    RiderTua.com – General Manager Ducati Corse di divisi balap Ducati Motor Holding SpA Gigi Dall’Igna, mendominasi Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 dengan motor Desmosedici hasil rancangannya. 4 tim, 8 pembalap, 12 kemenangan GP, 16 pole position, 32 podium, memenangkan gelar dunia konstruktor untuk ketiga kalinya berturut-turut, dan 4 pembalap masuk 8 besar kejuaraan pembalap. Tak heran ada kompetitor yang iri dengan kesuksesan pabrikan asal Borgo Panigale itu. Tak hanya di kelas utama balap motor, di Kejuaraan Dunia Superbike, Ducati juga merajai.

    Gigi Dall’Igna : Peran Saya Lebih Besar Sebagai Manajer Ketimbang Teknisi

    Saat Gigi Dall’Igna ditanya, apakah menurutnya bagian dari kesuksesan Ducati dapat dikaitkan dengan menjadi bos yang baik? “Sejujurnya, saya tidak tahu,” jawab bos asal Italia itu sambil tersenyum.

    Dari luar Gigi terlihat seperti bos yang baik. Dia memilih orang yang tepat dan dia mengeluarkan potensi terbaik dari orang-orangnya. Gigi dapat mendelegasikan atau apakah dia seorang ‘gila’ kontrol?

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Gigi menjawab “Jika saya merasa perlu untuk melakukan kontrol, maka saya harus mengontrol. Tetapi jika saya memiliki kepercayaan yang tulus pada orang, maka tidak perlu ada kendali. Tapi saya selalu menjelaskan kepada staf bahwa terkadang lebih baik dua kali  mengatakan sesuatu daripada tidak sama sekali.”

    “Saya ingin karyawan saya memahami apa yang saya pikirkan dan mengapa terkadang saya perlu mengontrol. Namun terkadang saya membiarkan tim melakukan pekerjaan mereka secara mandiri. Itu tergantung pada perasaan.”

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Sebagian besar kru tim sudah berada di Ducati sebelum Gigi bergabung pada Oktober 2013. Jadi kesuksesan pasti ada hubungannya dengan dia sebagai General Manager Ducati Corse. Sambil tertawa dia menjawab, “Saya pikir saya cukup pandai mengoordinasi orang.”

    Tidak semua insinyur bisa melakukan itu. Apakah Gigi memiliki keuntungan sebagai seorang insinyur, yaitu seorang teknisi tetapi masih memiliki perasaan tentang apa itu manusia? “Ya bisa jadi, karena saya menganggap diri saya lebih sebagai organisator ketimbang teknisi,” ujar Gigi.

    Tapi Gigi telah membuat perbedaan dalam pekerjaannya. “Itu juga tergantung pada organisasi yang kita temukan di sana dan di mana kita menjadi bagiannya. Seorang manusia hanya memiliki satu otak. Tetapi kita membutuhkan 100 otak yang ada di kru kita jika kita ingin menghasilkan lebih banyak ide dan bantuan,” imbuhnya.

    Apakah Gigi hanya melihat angka, data dan klaim karena angka-angka selalu mengatakan yang sebenarnya? “Saya seorang insinyur. Jadi angka-angka itu sangat penting bagi saya. Namun terkadang perasaan juga berperan penting. Dan terkadang angka dan perasaan menunjuk ke arah yang berbeda,” ungkap insinyur berusia 56 tahun itu.

    Apakah Gigi kadang-kadang harus menekan keinginan untuk melihat angka? Ada satu pembalap (Andrea Dovizioso) yang merasa kurang mendengarkannya. “Saya tidak memiliki banyak orang yang saya anggap saingan dan saya memiliki hubungan yang baik dengan banyak pembalap, itu dimulai 30 tahun yang lalu. Saya juga bisa memahami dengan baik bersama pembalap sulit seperti Max Biaggi dan Jorge Lorenzo,” ujar Gigi.

    “Sejujurnya ketika saya berbicara dengan pembalap, saya selalu mendapat kesan bahwa mereka mempercayai apa yang saya lakukan. Tentu saja terkadang ada masalah dengan ridernya. Itu normal. Diskusi normal dapat terjadi antara orang-orang yang bekerja bersama. Mengenai pertanyaan spesifik di atas, kami hanya berbicara tentang satu pembalap di sini,” pungkas Gigi Dall’Igna.

     

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini