RiderTua.com – Mobil listrik yang dijual di Indonesia mungkin tidak jauh berbeda dengan mobil biasa. Kecuali dari tenaga penggeraknya yang mengandalkan tenaga listrik murni sehingga lebih ramah lingkungan. Namun ternyata masih ada perbedaan antara mobil listrik dengan mobil biasa. Seperti bannya yang tentu tidak bisa sembarangan dipakai.
Baca juga: Mobil Listrik Dapat Subsidi, Mobil Hybrid Bagaimana?
Mobil Listrik dan Mobil Konvensional Masih Punya Perbedaan
Sebenarnya dari modelnya, mobil listrik tidak hanya memiliki perbedaan pada tenaga penggeraknya. Tidak hanya dari spesifikasinya yang sudah jauh berbeda dari mobil lainnya, bahkan termasuk hybrid dan PHEV. Tetapi juga bannya yang ternyata didesain berbeda dari mobil biasa atau konvensional.
Disebutkan ban mobil listrik memang didesain khusus dengan daya gulir lebih baik serta bobotnya lebih ringan. Sebab baterainya saja sudah memberikan tambahan beban 20 persen pada mobil, dan jika ditambah dengan ban yang berat maka akan membuat baterainya boros. Jadi bisa dikatakan kalau merancang ban untuk mobil EV tidak semudah itu.

Ban Khusus
Selain itu, mobil listrik memiliki torsi instan karena absennya sistem transmisi yang sulit seperti mobil biasa. Tenaganya sendiri disalurkan dari motor traksi atau dinamo mobil agar dapat menjalankan roda-rodanya. Untuk memaksimalkan efisiensi baterainya dibutuhkan ban khusus dengan bobot lebih ringan.
Memang mendesain mobil listrik tidak semudah mobil biasa, terlebih dalam mencari cara untuk mengurangi bobotnya. Walau untuk bobot mobil selalu terjadi akibat bobot baterai itu sendiri, dan ini dapat mempengaruhi efisiensi baterainya. Tentu diperlukan pengembangan lebih lanjut agar menghasilkan baterai lebih ringan tapi tetap efisien.
Untuk saat ini, produsen dapat mengakali efisiensi baterainya dengan ban mobil. Itupun cara ini cukup efektif.