RiderTua.com – Motor listrik kini mendapatkan keringanan harga jual berupa subsidi dari pemerintah Indonesia. Tidak hanya model baru, motor hasil konversi juga bisa mendapat subsidi, meski hanya sebesar Rp 7 juta. Namun disebutkan motor listrik lebih mudah dikonversi dari motor bebek atau sport ketimbang matik. Sebab ada sejumlah tahap konversi yang cukup berbeda dari ketiga jenis motor tersebut.
Baca juga: Desain Motor Listrik di Indonesia Kebanyakan Model Skuter, Kenapa?
Motor Listrik Mudah Dikonversi Dari Motor Bebek
Mungkin mengkonversi motor konvensional ke motor listrik cukup mudah untuk dilakukan. Sebab pemilik tidak perlu membeli motor baru dan harus menjual motor lamanya, tentu ini akan membuang terlalu banyak uang. Sehingga konversi ke motor listrik bisa menjadi pilihan alternatif bagi pemilik sepeda motor.
Sebenarnya untuk mengkonversikan motor tidak bisa sembarangan dan harus dilakukan oleh bengkel yang terjamin kualitasnya. Itupun waktu pengerjaannya tergantung dari banyaknya komponen yang dipasang maupun jenis motornya. Tapi ternyata jenis motor bisa mempengaruhi lamanya konversi ke motor listrik.

Pengerjaan Lebih Mudah
Disebutkan motor bebek dan sport yang lebih mudah dikonversi ke model EV ketimbang motor matik. Mungkin ada benarnya karena motor matik memiliki lebih banyak komponen jika dibandingkan dengan dua jenis motor lainnya. Sebab dalam proses konversi, bagian dinamo dan bentuk crankcase-nya harus disesuaikan terlebih dahulu, dan biasanya bagian ini cukup rumit untuk diselaraskan.
Meski dengan lamanya pengerjaan tersebut, tapi biasanya ada bengkel yang memberikan tarif yang sama untuk konversi dari jenis motor apapun. Sehingga pemilik motor bisa mendapat kemudahan dalam mengubah motor konvensionalnya menjadi motor listrik. Terlepas dari apapun jenis motornya, baik itu motor matik, bebek, atau sport.
Tapi sejauh ini masih sedikit bengkel yang menawarkan konversi motor listrik. Walau ke depannya akan ada banyak bengkel serupa di sejumlah daerah di Indonesia.