RiderTua.com – Mobil listrik yang dijual di Indonesia rata-rata masih cukup mahal harganya. Meskipun ini sudah digebrak oleh Wuling dengan Air EV yang dijual terjangkau, itu saja belum cukup. Sebab mobil listrik dengan harga murah masih sangat sedikit jumlahnya di Tanah Air. Tentu ini akan mempersulit pengembangan pasarnya kalau terus dibiarkan.
Baca juga: Penjualan Mobil di Asia Tenggara Tahun Lalu Naik 22,7 Persen!
Mobil Listrik Harga Murah Masih Terbatas Jumlahnya
Sejauh ini mobil yang ada di Indonesia masih didominasi oleh mobil konvensional. Demi mengurangi emisi karbon, produsen mulai menawarkan mobil ramah lingkungan, dari hybrid sampai listrik murni. Tapi yang menjadi masalah yaitu harga jualnya, dengan rata-rata masih dibanderol di atas Rp 500 jutaan.
Kalaupun ada yang di bawah itu, baru ada satu model yang dijual, yaitu Wuling Air EV dengan banderol sekitar Rp 300 jutaan. Selebihnya sudah lebih mahal dari itu, dan ini menjadi masalah yang cukup serius. Sebab harga jual mobil listrik yang masih terlalu mahal menjadi penyebab mengapa modelnya kurang laku walau sudah terjual 1.000 unit.

Jadi Tantangan
Memang sebagian besar mobil EV yang dijual disini memiliki banderol hingga Rp 500 juta ke atas, bahkan ada yang tembus Rp 1 miliar lebih. Ini karena produsen menganggap pasar mobil premium lebih mudah untuk dimasuki ketimbang mobil penumpang biasa. Itupun mengembangkan mobil listrik dengan harga murah dianggap cukup sulit.
Sejauh ini Air EV belum memiliki lawan yang setara dengannya, itupun Hyundai Ioniq 5 masih dianggap terlalu mahal walau sudah dirakit lokal. Tapi DFSK disebut-sebut bakal menghadirkan Mini EV untuk tahun ini, dan model tersebut bisa menjadi rival yang setara bagi Air EV. Kalau bisa dijual terjangkau, maka pasar mobil listrik akan semakin ketat persaingannya.
Tapi tetap saja, kalau ada sedikit pilihannya, pasar mobil listrik tidak akan bisa berkembang dengan pesat. Mungkin suatu saat nanti akan ada lebih banyak pilihan di pasar.