RiderTua.com – Brad Binder dan Miguel Oliveira mengukir sejarah untuk KTM pada musim 2022, karena perusahaan yang bermarkas di Mattighofen tersebut menjadi runner-up tim di MotoGP untuk pertama kalinya (kalah 117 poin dari Ducati). KTM memanfaatkan balapan final musim di Valencia secara maksimal. Binder dan Oliveira masing-masing finis ke-2 dan ke-5 dan dengan mengumpulkan 31 poin, Red Bull KTM berhasil menggeser Aprilia Racing dan memastikan pabrikan asal Austria itu ‘unggul tipis’ 3 poin dari Aprilia di klasemen tim.
Brad Binder: Sulit Dipercaya Red Bull KTM Menjadi Runner-up Tim 2022
Binder tidak lagi menjadi rekan setim Oliveira (pindah ke tim satelit Aprilia RNF), Jack Miller (dari Tim Ducati Lenovo) menggantikan rider asal Portugal itu. Mereka harus bekerja meraih kesuksesan dalam klasemen tim. Pembalap asal Afrika Selatan itu menjelaskan, “Ketika saya mendengar bahwa kami adalah runner-up dalam klasemen tim, awalnya saya mengira itu adalah kesalahan. Tapi sungguh luar biasa bahwa kami berhasil mencapai kesuksesan ini.”
Namun, balapan Valencia bukanlah kemenangan sederhana, karena duo KTM Binder dan Oliveira mengandalkan dukungan dan diuntungkan dari kegagalan ganda tim Aprilia Aleix Espargaro dan Maverick Vinales.
Namun, rider berjuluk Brad Attack itu menegaskan bahwa menjadi runner-up kejuaraan dunia tim juga didasarkan pada kerja keras para insinyur dan mekanik. Karena KTM menghadirkan sasis baru dan motor yang lebih lincah, yang jelas cocok untuk Binder.
Pembalap berusia 27 tahun itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa, seiring berjalannya balapan dia mampu memposisikan dirinya di tikungan dengan sedemikian rupa sehingga dia unggul selama fase akselerasi. Namun sesaat kemudian, Juara Dunia Moto3 2016 itu menegaskan bahwa KTM masih harus meningkatkan kecepatan di kualifikasi.
Bagi Binder, balapan pamungkas musim 2022 juga diwarnai duel dengan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP). “Di awal balapan, saya berada tepat di belakang Pecco dan Fabio dan saya melihat di dasbor bagaimana tekanan ban di ban depan meningkat. Saya memiliki masalah dengan pengereman dan tidak memiliki feeling yang baik saat melewati tikungan,” ungkap kakak Darryn Binder itu.
“Untuk menyalip, saya harus mengerem beberapa saat kemudian, tetapi tidak ingin menyalip Fabio atau Pecco. Meski menyalip keduanya, saya kehilangan banyak waktu,” pungkas Binder yang bersembunyi di balik kaca depan untuk menghindari winglet Ducati milik Bagnaia yang lepas dan terbang kearahnya.