RiderTua.com – Meski gagal meraih kemenangan keduanya di MotoGP, Jorge Martin full senyum setelah finis ke-3 di balapan final musim di Valencia. Pembalap Pramac itu menyelesaikan musim dengan menempati peringkat 9 di kejuaraan dunia. Dua Ducati naik podium bersama di sirkuit Ricardo Tormo, namun rekan semereknya Francesco Bagnaia menjadi pusat perhatian setelah dinobatkan sebagai Juara Dunia MotoGP 2022. Persahabatan Martin dan Pecco dijalin sejak 2015 atau telah berlangsung selama 7 tahun. Bahkan tinggal di flat atau kamar bersama selama 2 tahun, karena Bagnaia dan Martin berbagi kamar selama ini.
Martin menjadikan Pecco sebagai standart (barometer) sekaligus yang harus dikalahkan, “Pecco menang 7 kali dan menjadi tolok ukur bagi semua pembalap Ducati selama 2 tahun terakhir. Saya berusaha belajar darinya. Mudah-mudahan musim depan saya meningkat dan mungkin sedikit ‘mengganggu’nya,” ujar Martin.
Jorge Martin: Tahun Depan Saya Bisa Sedikit ‘Mengganggu’ Pecco
Hanya selisih 380 hari (1 tahun lebih sedikit), usia antara Pecco dan Martin, tetapi pembalap Pramac itu sangat mengagumi pembalap murid Valentino Rossi itu. “Pecco berhasil 7 kali menang musim ini dan menjadi tolok ukur bagi semua pembalap Ducati selama 2 tahun terakhir. Saya selalu berusaha belajar darinya dan mengisi kekosongan. Mudah-mudahan kami bisa meningkat musim depan dan mungkin saya akan sedikit ‘mengganggu’nya dalam pertarungan Kejuaraan Dunia,” ujar Juara Dunia Moto3 2018 itu sambil tersenyum.
Martin mencoba menganalisis prosesnya saat berhasil finis ke-3 di Sirkuit Ricardo Tormo. “Hari Minggu cuacanya lebih hangat ketimbang hari-hari sebelumnya. Saya mengalami masalah dengan roda depan. Itu menyulitkan karena saya membutuhkan banyak kepercayaan untuk gaya balap saya. Itulah mengapa, penting bagi saya untuk tidak mengalami crash dan menyelesaikan balapan di podium,” pungkas pembalap berjuluk Martinator itu.