RiderTua.com – Menjelang musim MotoGP 2024 (gunakan BBM ramah lingkungan), Repsol melakukan tes perdana dengan pembalap MotoGP pada hari Kamis di sirkuit Jarama. Marc Marquez menunggangi Honda RC213V-S yang berbahan bakar bio-fuel yang dikembangkan di Lab Teknologi perusahaan minyak asal Spanyol itu. “Saya merasa baik dan tidak melihat adanya perbedaan menggunakan biofuel, mampu mempertahankan performa tingkat tinggi,” katanya..
Para petinggi MotoGP telah menetapkan tujuan untuk membuat olahraga balap yang lebih ramah lingkungan. Jadwalnya sebagai berikut:
- Mulai tahun 2024, setidaknya 40 persen bahan bakar yang digunakan di semua kelas Kejuaraan Dunia Grand Prix FIM akan berasal dari non-fosil.
- Mulai 2027, bahan bakar akan terdiri dari 100 persen bahan baku non-fosil.
Marc Marquez Menguji Biofuel: Tidak Ada Bedanya
“Itu adalah tes yang positif. Saya merasa baik dan tidak melihat adanya perbedaan menggunakan biofuel, yang pada akhirnya tujuannya adalah untuk mempertahankan performa tingkat tinggi,” ujar Marc Marquez usai tes.
Tentu saja, produk Repsol telah diuji secara ekstensif sebelumnya. “Tapi selalu penting untuk mengujinya di trek, untuk memastikan hasilnya tidak berubah, tergantung pada hal-hal seperti suhu atau kelembaban. Ini adalah variabel yang dapat berdampak ketika mencari performa maksimal. Kami bertukar informasi sehingga apa yang diuji di pusat tes sesuai dengan apa yang terjadi di trek,” jelas rider berusia 29 tahun itu.
“Sebagai pembalap, kita melihat umpan balik dari mesin. Kita ingin putarannya bersih dan kita ingin itu terasa halus saat kita menarik gas, dan itu ada hubungannya dengan pembakaran yang terkadang terlalu agresif. Dalam hal ini, semuanya lancar. Mesinnya juga terasa enak di rentang kecepatan tinggi,” tambah pemenang MotoGP 59 kali itu.
“Repsol berpengalaman di bidang bio-fuel. Kami telah memproduksi 100 persen bahan bakar terbarukan di Repsol untuk seri Formula 4 Prancis. Selain itu, Tim Reli Repsol menggunakan biofuel 50% di Reli Dakar terakhir. Sekarang giliran MotoGP,” tegas Dolores Cardenas selaku Penasihat Desain Produk di Lab Teknologi Repsol
Biofuel di Repsol diperoleh baik dari residu biomassa atau sintetis, melalui kombinasi CO2 dan hidrogen terbarukan. Pada paruh pertama tahun 2023, perusahaan bermaksud untuk meresmikan pabrik biofuel canggih pertama di Spanyol di Cartagena. Pabrik untuk produksi bahan bakar sintetis akan dibangun di Bilbao pada tahun 2024. Target yang diumumkan Repsol adalah mencapai kapasitas produksi 1,3 juta ton bahan bakar terbarukan pada tahun 2025. Target untuk tahun 2030 adalah 2 juta ton.