RiderTua.com – Johann Zarco tak mampu lagi tampil meyakinkan di paruh kedua MotoGP musim 2022. Setelah finis ke-2 di Sachsenring, pembalap Pramac itu tidak mampu lagi meraih podium. Seringkali balapan tidak berjalan ke arah yang benar setelah start yang buruk. Begitu pun dengan kualifikasi final musim di Valencia yang tidak berjalan sesuai rencana bagi Zarco. Di akhir sesi, pembalap Ducati itu crash sehingga hanya berhasil menempati posisi ke-9 di grid.
Johann Zarco Kecewa: Target Waktu Tidak Tercapai
Zarco finis ke-2 di FP3 dan ke-5 di FP4 di sirkuit Ricardo Tormo sepanjang 4,005 km. “Hari Sabtu di Valencia sangat bagus sejak awal. Sore itu juga dimulai dengan cukup baik, tetapi di kualifikasi saya tidak bisa membalap di bawah 1:30 menit. Sayangnya, itu membuat saya kehilangan banyak posisi untuk balapan pada hari Minggu. Saya mengalami crash kecil di tikungan 6, tapi itu bukan drama. Saya ingin membalap sedikit lebih cepat dan cengkereman ban depan hilang,” jelas pembalap asal Prancis itu.
“Saya kesal karena saya melewatkan waktu 1:29, kalau tidak kami bisa berada di barisan depan. Tetapi dengan sesi FP3 dan FP4 yang bagus, saya bisa berharap untuk balapan yang bagus. Saya harus kuat di awal balapan, maka itu bisa menjadi balapan yang bagus,” imbuh rider berusia 32 tahun itu.
Pada hari Sabtu banyak pembalap crash di Sirkuit Ricardo Tormo. Apakah ada alasan untuk ini? “Di pagi hari cuacanya dingin, banyak pembalap crash ke sisi kanan. Anginnya sedikit berhembus, tetapi lebih dingin ketimbang hari Jumat. Karena secara signifikan kami lebih cepat ketimbang di FP1, itulah hasilnya,” jawab Zarco.
Mengapa Johann Zarco tidak lagi memasang Front Height Ride Device di Desmosedici GP22-nya? “Itu tidak memberi kami keuntungan apa pun, jadi kami mengatakan kami akan sama dengan pembalap Ducati lainnya dan bersiap untuk tahun depan karena kami tidak akan diizinkan untuk menggunakannya. Peralatan di bagian depan atau sistem seperti itu hanya masuk akal saat dipakai start, jadi kami terus menggunakan start device,” pungkas rekan setim Jorge Martin itu.