RiderTua.com – Fabio Quartararo menempati posisi ke-5 di grid untuk GP Australia dan kalah 0,206 detik di belakang pole position Jorge Martin (Pramac). “Saya senang dengan latihan kami, tetapi frustrasi dengan posisi saya. Saya telah melakukan beberapa lap yang sangat kuat, tetapi itu tidak pernah cukup. Sejauh menyangkut kecepatan dalam balapan, kami terlihat bagus. Karena sesi FP4 menunjukkan bahwa saya bisa relatif berhati-hati dengan ban, pada jarak yang lebih jauh. Ritme saya kuat, saya hanya frustrasi dengan kualifikasi,” ungkap rider pabrikan Yamaha itu.
Tidak seperti Marc Marquez yang cerdik, Quartararo tidak berusaha menyelinap di belakang pembalap lain (towing) dan menyelesaikan kualifikasi sendirian (karena untuk towing butuh motor yang ‘agak’ cepat pula). “Setiap kali saya terjebak di belakang pembalap lain (melambat), kemudian mereka akhirnya meninggalkan saya. Itu artinya saya juga kehilangan 10 detik, yang artinya ban depan kehilangan suhu dan tidak bekerja maksimal saat ingin langsung menyerang lagi. Makanya saya sama sekali tidak mencoba slipstream (towing),” jelas rider asal Prancis itu.
Fabio Quartararo: Senang Sekaligus Frustrasi
Posisi ke-5 di grid tidak menyenangkan tetapi juga bukan bencana. “Ini akan menjadi balapan yang aneh karena semua pembalap memiliki masalah dengan keausan ban. Phillip Island adalah salah satu sirkuit tersulit dalam hal itu, dan itu lebih menyulitkan kami ketimbang trek lain karena saya harus menambah kecepatan di tikungan dan mencapainya saat keluar tikungan, yang tentu saja menambah beban pada ban belakang,” imbuh El Diablo.
Rider berusia 23 tahun itu menambahkan, “Tidak ada bedanya apakah kita menggunakan kompon soft, medium atau hard. Karena dengan ban soft kita bisa melaju lebih cepat di awal, tapi grip aus lebih cepat dan kita nanti menjadi lebih lambat di balapan. Pada akhirnya, pembalap yang mengelola cengkeraman ban dengan baik akan berada di depan. Saya relatif percaya diri karena kecepatan kami bagus. Saya mencapai waktu saya sendiri dan saya konservatif dengan ban. Saya merasa kuat.”
Pembalap asal Prancis itu memiliki penjelasan sederhana untuk kepadatan daya yang sangat besar, catatan waktu dari 12 lap pertama berada di kisaran 1 detik. “Perilaku menikung dari masing-masing motor sangat mirip, dan karena cengkeraman yang baik dengan ban soft, semua rider menikung dengan kecepatan luar biasa. Selain itu, para pembalap terbaik dunia juga bersatu di kelas ini. Itulah mengapa semuanya tergantung pada kecepatan dalam balapan,” pungkas Fabio Quartararo.