RiderTua.com – Setelah menempati posisi 1 dan 4 pada hari Jumat, Marc Marquez punya harapan besar untuk kualifikasi hari Sabtu di GP Thailand. Tapi tugas menjadi berat ketika rider Repsol Honda itu gagal masuk 10 besar di FP3 dan kemudian harus naik melalui kemenangan yang melelahkan di Q1 dan Q2. Ini adalah kali ke-14 dalam start MotoGP ke-151-nya, pembalap asal Spanyol itu harus masuk ke Q1, sebelum menempati posisi ke-8 di kualifikasi Buriram. “Saya merasa bahwa saya dapat mencapai lebih dari satu balapan ke balapan lainnya. Tapi saya membuat kesalahan di tikungan target,” ujar rider berusia 29 athun itu.
Marc Marquez: Kini Bisa Mengendalikan Motor Lebih Baik
Marc Marquez akhirnya berhasil menempati urutan ke-8 di grid, tertinggal 0,462 dari pole sitter Marco Bezzecchi (Mooney VR46-Ducati). “Q2 berjalan sangat baik hingga tikungan terakhir di lap tercepat saya. Saya punya ban belakang soft baru di Q2, tetapi kami masih memainkan strategi yang sempurna. Saya melakukan 1:30.5 menit dengan yang pertama, tetapi itu adalah yang digunakan dari Q1,” imbuh pemenang MotoGP 59 kali itu.
Baby Alien menambahkan, “Setelah itu kami memasang soft rear baru, tapi ada begitu banyak pembalap Ducati yang cepat. Kita memiliki motor yang tepat. Kita tidak perlu slipstream. Kemudian kami memulai balapan biasa. Pada akhirnya saya berhasil melakukan lap yang bagus, saya melaju dengan sangat cepat, tetapi di tikungan finis saya membuat kesalahan di sana seperti di FP3. Itu sangat disayangkan, tetapi kami tahu mengapa ini terjadi dan akan memperbaikinya untuk hari Minggu. Tidak ada cukup waktu untuk memperbaiki masalah untuk Q2.”
“Tentu saja kami akan memiliki lebih banyak opsi di Q2 dengan dua ban belakang baru, tetapi di Q1 kami pasti harus mendapatkan satu tambahan. Setidaknya saya bisa benar-benar nge-push lagi hari ini tanpa mencari slipstream. Di FP3 saya melaju di depan Quartararo dan Bagnaia, di FP4 Miller mengikuti saya. Jadi saya bisa nge-push sendiri dan mengatur waktu yang baik,” lanjutnya.
Kakak Alex Marquez itu melanjutkan, “Tapi motornya ada batasnya. Jika saya ingin berada di depan, maka saya membutuhkan slipstream. Itu selalu membantu ketika kita memiliki draft horse di depan kita. Saya memiliki peluang bagus dengan kita dengan satu-satunya ban di Q2, tapi saya gagal dengan kesalahan di tikungan terakhir.”
“Saya merasa bisa meraih lebih banyak dari balapan ke balapan. Itu yang paling penting. Pada tes pertama di Misano pada 6 dan 7 September, otot saya masih terlalu lemah. Tapi sekarang, selangkah demi selangkah saya bisa mengendalikan motor dengan lebih baik,” pungkas Marc Marquez.