RiderTua.com – Insiden panas yang benar-benar tidak dapat dipahami, terjadi di kualifikasi 2 kelas Moto3 hari Sabtu di GP Aragon. Dua mekanik dari Tim Sterilgarda Husqvarna milik Max Biaggi di depan pit Red Bull KTM Tech3 yang kebetulan berdekatan, lalu mereka menghalangi Adrian Fernandez (adik dari pembalap MotoGP Raul Fernandez) meninggalkan pit lane. Pemilik Tim Red Bull KTM Tech3 Herve Poncharal mengomentari insiden aneh ini.
“Mereka bahkan memegang dengan kasar rem depannya. Saya tidak pernah mengalami hal seperti ini sepanjang karir saya. Rupanya mereka ingin mencegah Adrian menempel di roda belakang (towing) pembalap Husqvarna Sasaki. Saya tidak tahu mengapa mereka melakukan itu. Karena di kelas Moto3, semua orang mengikuti orang lain (slipstream),” ujar pemilik tim Tech3 sekaligus Presiden IRTA Herve Poncharal heran. BTW, tim Husky dan tim Tech3 sama-sama bergabung dengan Pierer Mobility di Austria.
Panas! Kru Tim Milik Max Biaggi Menghalangi Adrian Fernandez
Di Twitter, video insiden itu menerima lebih dari 300.000 klik dalam beberapa jam saja.
Herve Poncharal yang marah melontarkan pernyataan kepada Race Director Mike Webb di sore hari, yang menunjukkan bahwa insiden itu telah diamati dan akan dirujuk ke Panel Stewards MotoGP. “Tapi mungkin tidak akan ada hukuman. Karena mereka tidak bisa menghukum pembalap atas tindakan mekaniknya,” kata pemilik tim Tech3 itu.
Sebagai informasi, pada tahun 2004 ketika kru mekanik Valentino Rossi membersihkan tempat grid Rossi yang berpasir dengan sapu di Sirkuit Losail dan kemudian membakar tempat itu dengan skuter, sebagai hukuman, pembalap ditempatkan di posisi terakhir di grid untuk balapan pada saat itu.

Max Biaggi sendiri menggambarkan perilaku anggota timnya sebagai hal yang tidak dapat diterima. Dia meminta maaf kepada Tech3 dan Adrian Fernandez dan mengumumkan konsekuensinya. “Itu adalah tindakan yang tidak diminta, yang berbahaya dan sama sekali tidak dapat dibenarkan. Oleh karena itu, mereka yang bertanggung jawab akan dihukum sesuai dengan itu,” ujarnya.
Faktanya, para steward bereaksi pada Sabtu malam. Panel Pengawas MotoGP FIM mendenda kedua anggota tim yang secara agresif dan berbahaya mengganggu pembalap dari tim lain, masing-masing dengan denda 2000 euro (Rp 30 juta). Mereka juga tidak diperbolehkan mengikuti GP Australia (16 Oktober) dan GP Malaysia (23 Oktober).
Hal ini dilakukan karena diskualifikasi orang-orang yang bersangkutan untuk dua balapan berikutnya di Jepang dan Thailand dapat menimbulkan risiko keselamatan potensial bagi pembalap karena peraturan perjalanan tidak mengizinkan penggantian dua mekanik dalam waktu sesingkat itu.