RiderTua.com – Fabio Quartararo gagal meraih podium di Misano. Pembalap Yamaha itu finis di posisi ke-5 setelah 27 lap sementara rival utamanya Pecco Bagnaia (Ducati) berhasil mencetak 25 poin lagi. Balapan MotoGP Misano menjadi ‘perjuangan untuk bertahan hidup’ bagi El Diablo. Pembalap asal Prancis itu memulai race dengan baik bahkan berhasil menyalip Aleix Espargaro setelah rider Aprlia itu melakukan kesalahan. Namun sejak saat itu pemimpin klasemen itu tidak mampu lagi mengimbangi lawan di depannya. “Itu lucunya. Penampilan saya tidak buruk dalam balapan, tapi hanya cukup untuk posisi 5. Bahkan ketika saya sangat dekat dengan Luca Marini, saya tidak bisa menyalipnya,” kata El Diablo.. Secara parsial jika kita klasifikasikan level performa di San Marino, Quartararo berada di level 4.. Pecco dan Bestia level-1, Vinales level-2, dan Luca Marini Level-3, dan Quartararo belum bisa menembus barisan itu, kalau kondisi ini berakhir hingga akhir musim maka kondisi Fabio berbahaya secara matematis poin akan terkejar oleh Pecco (meskipun Pecco tidak menang seri)..
Fabio Quartararo: Saya Hanya Lebih Konsisten Ketimbang Pecco
Pada akhirnya, Juara Dunia MotoGP 2021 itu melewati garis finis di sirkuit sepanjang 4,2 km itu lebih dari 5 detik di belakang pemenang Pecco Bagnaia dari tim pabrikan Ducati. “Saya benar-benar berada di limit. Saya sedikit frustrasi sepanjang balapan, karena saya telah memberikan 100 persen dan tidak bisa bertarung untuk tempat yang lebih baik. Kami harus memeriksa apa yang menyebabkannya. Kecepatan saya hampir sama seperti saat latihan. Tapi tidak mungkin menyalip pembalap lain,” jelas Quartararo.
Apa masalah di balapan kali ini? “Tidak ada masalah, itu saja. Ketika saya berada di belakang Ducati, bahkan sangat dekat di belakang mereka, saya bisa mengerem dengan normal. Saya merasa baik di motor, itu lucunya. Saya tidak buruk, tapi hanya cukup untuk posisi 5. Bahkan ketika saya sangat dekat dengan (Luca) Marini, saya tidak bisa menyalipnya,” kata pembalap asal Nice-Prancis yang hanya unggul 30 poin atas Bagnaia itu.
Apakah Quartararo khawatir tentang masa depan mengingat performa top Pecco Bagnaia?
“Saya tidak khawatir, tapi saya juga tidak tenang. Setelah balapan yang bagus, saya tertinggal 5 detik dari pemenang. Ini bukan posisi yang bagus. Saya hanya lebih konsisten ketimbang Pecco, tapi kecepatan kami terlalu lambat. Aragon akan sangat sulit. Setelah Aragon kita akan balapan ke Jepang, Thailand dan lainnya. Kami sudah lama tidak balapan di sana. Semoga kami bisa memberi kejutan,” ujar rider berusia 23 tahun itu.
“Saya melakukan pekerjaan dengan baik, saya dalam limit dan kecepatannya bagus, tapi itu tidak cukup. Kami tidak bisa melawannya, kami telah mencapai limit dengan motornya,” pungkas El Diablo.