RiderTua.com – Enea Bastianini menunjukkan performa luar biasa dan melintasi garis finis hampir bersamaan dengan pemenang Pecco Bagnaia di balapan kandang di Misano. Lap terakhirnya sangat mengesankan. Bestia memastikan kemenangan ganda MotoGP Italia dan Tifosi madhouse pada hari Minggu di Misano Adriatico. Di beberapa fase, rider berusia 24 tahun itu bahkan terlihat bisa melaju lebih cepat dari Bagnaia, setelah kejar-kejarannya menjelang akhir. Di finis, keduanya hanya terpaut 0,034 detik. Bagi Enea, yang meluncur dengan ban belakang medium dan menimbulkan emosi tambahan di skuad Gresini dengan desain retro, itu akan menjadi kemenangan keempat musim ini.
Jika mengacu pada data pemakaian ban dari Michelin Bestia memakai ban depan hard di mana keuntungannya dia bisa push di akhir lap dibanding Pecco yang memakai medium. Pertanyaannya adalah apakah team order dengan secuil gap bisa dikatakan drama setingan? Baca pendapat Bestia mengenai momen mengerikan sebelum garis finis (bisa saja crash).. Silakan berdikusi..jangan tawuran?
Enea Bastianini mengungkapkan, “Sulit di awal, perasaan saya benar-benar aneh. Itu jauh lebih baik setelah paruh waktu. Sangat memungkinkan untuk melaju bersama Pecco dan meninggalkan para pembalap di belakang saya. Saya mencoba segalanya di lap terakhir. Saya senang dengan pekerjaan kami. Kami menetapkan waktu tercepat di lap terakhir, itu luar biasa.”
“Saya mengerem dengan keras, ingin bermanuver (menyalip) tetapi kemudian melebar. Saya mulai manuver dari sisi luar, lakukan late braking, aman. Saya ingin mencoba lagi di tikungan terakhir, tetapi Pecco mengerem di sana sangat terlambat (hard late braking),” imbuh rider Gresini Ducati itu.
Mengenai drag race menjelang garis finish Bastianini mengatakan, “Pecco agak jauh di lap terakhir, itu kebalikan dari fase awal. Saya mencoba segalanya, kita bisa melihatnya di tikungan 4. Akan gila jika kami crash di tikungan terakhir. Saya mencoba untuk berakselerasi.”
