RiderTua.com – Sempat moncer di sesi latihan dan dijagokan bakalan selebrasi salto podium, Johann Zarco hanya bisa finish ke-5 bahkan tidak sanggup menyalip rekan satu merek, Luca Marini. Zarco adalah salah satu pembalap Ducati MotoGP yang menjadi penantang utama untuk merebut podium di GP Austria. Namun setelah start buruk dari posisi 6, pembalap Prima Pramac itu harus kesulitan untuk kembali ke depan. Namun, ketika dia mencoba manuver melawan Aleix Espargaro (Aprilia), dia tidak beruntung dan malah tertinggal lebih jauh ke belakang.
“Saya melewatkan kesempatan untuk naik podium. Sayang sekali, karena kami melakukannya dengan baik sepanjang akhir pekan. Pembalap lain membuat kemajuan besar pada Sabtu sore, sehingga menjadi lebih sulit bagi kami,” ujar Zarco usai GP di Spielberg. Kenapa rata-rata rider Ducati tidak bisa konsisten.. apakah ini setingan ?
Johann Zarco Kurang Beruntung Saat Menyalip Aleix Espargaro
“Dalam balapan saya merasa baik, meskipun saya sedikit ketinggalan saat start. Poin kuncinya adalah manuver menyalip melawan Aleix, karena saya kurang beruntung di sana. Saya memperkirakan dia akan menutup tikungan dan kami hampir bersentuhan. Pada saat itu feeling saya sangat baik, saya bisa tetap dekat dengan Fabio, tapi sayangnya saya harus lurus, yang berarti saya kehilangan empat posisi,” keluh pembalap berusia 32 tahun itu.
Pembalap Ducati itu menambahkan, “Kemudian itu menjadi sangat sulit, saya mencoba untuk memperbaiki posisi dengan cepat, tetapi ban depan sangat panas. Motornya bergerak lebih banyak dan alhasil saya membuat beberapa kesalahan kecil. Jadi saya harus menunggu sebentar dan membiarkan ban menjadi dingin, itu bekerja dengan baik dan kecepatan pada akhirnya kuat. Berkat Jorge (Martin) yang crash, saya masih berhasil masuk 5 besar.”
Setelah GP Austria atau seri ke-13 MotoGP musim 2022, Zarco berada di peringkat 4 dalam klasemen kejuaraan dunia, pada akhirnya dia tertinggal 8,8 detik dari pemenang Pecco Bagnaia (Ducati). Tapi bagaimana pendapat juara dunia Moto2 dua kali itu menilai chicane Munzer baru di Red Bull Ring?
“Kami sudah terbiasa dengan treknya, tetapi kecepatan balapan jauh lebih lambat. Balapan ini tidak terlalu menuntut secara fisik, karena kita tidak dapat mencapai tikungan 3 dengan speed lebih dari 300 km/jam. Selain itu, chicane lebih baik untuk sayap kiri ban, karena selalu tetap hangat,” pungkas rider berusia 32 tahun itu.