RiderTua.com – Pada race MotoGP putaran ke-15 GP Amerika pembalap lenovo Ducati naik podium kalah oleh dua saingannya Quartararo (Yamaha) dan Marquez (Honda). Namun banyak yang berkomentar bahwa podium yang diperoleh adalah karena rekan satu merek ‘mengalah’ demi poin tim, atau dalam balap motor yang dikenal dengan ‘Team Order’: adalah praktik tim yang mengeluarkan instruksi kepada pembalap untuk menyimpang dari praktik normal balapan (tidak melawan rekan setim sendiri seperti yang mereka lakukan terhadap pembalap rival dari tim lain). Hal ini umumnya dilakukan karena: mencegah terjadinya crash karena duel dengan ‘teman sendiri’ (hati-hati), satu pembalap tertinggal dalam balapan tertentu tetapi unggul secara keseluruhan secara poin kejuaraan. Ada yang menilai ‘Team Order’ adalah praktik yang tidak adil dalam banyak hal untuk berbagai pihak dan bertentangan dengan semangat olahraga, meskipun hal ini tidak dilarang.. Hal yang sama seperti dengan strategi ‘Slipstream’ yang membantu pembalap lain dalam menaikkan peringkat di grid start dengan meningkatkan lap time sebagai salah satu taktik kualifikasi. Dimana sesama tim boleh ‘janjian’ untuk saling membantu ..
‘Team Order’ di MotoGP: Saling Bantu Boleh?
Dalam Tim Order, tim kemudian akan memerintahkan pembalap mereka untuk mengatur ulang diri mereka di trek untuk memberikan lebih banyak poin kejuaraan kepada pembalap yang berada di depan dalam posisi di klasemen kejuaraan. Alasan lain Team Order adalah di mana banyak pembalap berada dalam posisi jauh di depan, yang pasti akan menang. Perintah tim dikeluarkan untuk mencegah para pembalap saling duel sendiri, tujuannya adalah agar mereka membalap dengan hati-hati untuk menghemat bahan bakar, mengurangi kemungkinan masalah mekanis, dan menghindari tabrakan. Hal ini telah terjadi dalam banyak kesempatan dalam sejarah motorsport, terkadang menyebabkan perselisihan besar antara tim dan pembalap yang diperintahkan mengalah..
Team Order, artinya tim yang memutuskan siapa yang harus disalip dan boleh disalip tergantung pada banyak faktor. Pembalap biasanya diizinkan untuk balapan dengan bebas tetapi diberikan, “Perintah Tim” pada saat-saat di mana poin tim maksimum diperlukan untuk menerapkan strategi tertentu.

Slipstream
Yang paling banyak terjadi Slipstream adalah di kelas Moto3, sejumlah pembalap di grup utama dengan sengaja mundur di titik-titik kritis agar tidak terjebak di slipstream di trek lurus utama. Perilaku dalam balapan Moto3 telah menjadi topik hangat selama beberapa waktu, terutama dalam hal ‘taktik kualifikasi‘.. Meskipun Race Direction telah mengambil langkah untuk menghentikan ini dengan memperkenalkan hukuman yang lebih keras.
Slipstream bisa dilakukan dengan lawan yang tidak tahu mereka ‘dibonceng’, atau dengan rekan setim di mana mereka sudah ‘janjian’ di garasi sebagai strategi saling membantu saat penentuan posisi dalam kualifikasi dan akan ada pembalap yang ‘dikorbankan’ memberikan posisinya dan bertugas sebagai motor penarik (Towing), karena dalam slipstream dipastikan pembalap yang dibelakangnya akan lebih baik peringkatkan dalam catatan waktu (taktik kualifikasi)..
Bagaimana dengan Podium Pecco
Martin mengatakan dia melakukan kesalahan saat melakukan manuver menikung dan akhirnya menerobos tikungan dengan berujung penalti.. “Saya sangat kecewa. Itu adalah kesempatan bagus dan kesalahan membuatnya sia-sia,” katanya. Mengenai Jack Miller sepertinya jelas ada perintah dari tim (Team Order) meskipun ‘secara halus’ hanya tertulis di Pit Board bahwa dibelakang ada Pecco..