RiderTua.com – Sementara poin Quartararo ‘Semakin di Depan’.. Johann Zarco berujar, “Kami (Mir, Zarco, Bagnaia) semua bertarung untuk merebut tempat kedua di klasemen”… Setelah GP Spielberg kedua, Johann Zarco berada di peringkat 4 secara keseluruhan. Meskipun pembalap Pramac Ducati itu hanya melewati garis finis di tempat ke-11 di Silverstone, kalah 16 detik di belakang pemenang sekaligus pemuncak klasemen Fabio Quartararo (Yamaha), Zarco mampu merangsek naik ke peringkat 3 secara keseluruhan di klasemen. Pasalnya, pembalap pabrikan Ducati Pecco Bagnaia, yang unggul 2 poin dari Zarco sebelum balapan di Inggris, hanya terpaut 14 poin. Kini Zarco mengoleksi 137 poin, Bagnaia dengan 136 poin turun di peringkat 4. Sementara Juara Dunia Joan Mir (Suzuki) naik di urutan kedua dengan 141 poin. Mereka bertarung berebut peringkat kedua, masih belum mampu mengejar poin Quartararo, entah di sisa seri apa yang akan terjadi?
Zarco: Kami Semua Bertarung untuk Merebut Tempat Kedua
Di sisi lain, Quartararo unggul 65 poin dari runner-up Joan Mir dan 69 poin dari Zarco.
“Dia punya kecepatan sejak balapan pertama. Dia mengkonfirmasi kecepatannya setelah liburan musim panas. Dia bahkan kesulitan untuk merebut podium di Austria, di trek di mana Yamaha biasanya kesulitan. Sekarang dia tampil bagus di trek mana pun. Dengan kemenangannya di Silverstone, dia punya peluang besar. Kami semua (Mir, Zarco, Bagnaia) bertarung untuk memperebutkan tempat kedua, Miller juga tidak jauh,” kata Zarco tentang peluang rekan senegaranya untuk merebut gelar kejuaraan dunia MotoGP musim ini.
Ada yang luar biasa di GP Inggris. Keenam pabrikan berhasil masuk ke 6 besar, dan semuanya berdekatan. “Saya sangat terkesan dengan kemajuan yang dibuat oleh Aprilia dan Aleix Espargaro,” kata Zarco.
“Dia menjalani akhir pekan yang baik mulai dari FP1 hingga Minggu sore. Saya terkejut bahwa KTM tidak kuat selama akhir pekan, tetapi mereka punya kecepatan yang baik dalam balapan dan finis di urutan ke-6, ke-7 dan ke-10. Itu positif bagi mereka. Sekarang kasusnya setiap pembalap harus memacu sekencang mungkin dari awal sampai akhir. Ketika motor lebih mudah dikendalikan, maka lebih mudah untuk menjadi kuat. Jika kita mendapat masalah dengan motor kita, kita punya kesempatan lebih sedikit untuk duel dengan yang lain,” imbuh pembalap berusia 31 tahun itu.