RiderTua.com – Dua tahun lalu (2019), Alex Rins ‘mempermainkan’ Marc Marquez di lap terakhir dengan serangan kejutan di GP Silverstone. Itu adalah jarak finis terdekat kedua dalam sejarah MotoGP setelah Estoril pada 2006. Di mana Toni Elias (Gresini Honda) menang 0,002 detik di depan Valentino Rossi. Sementara pada 2019, Rins meninggalkan Marquez dengan selisih hanya 0,013 detik. Pada race hari Minggu, Alex Rins menunjukkan dirinya yang terbaik di Silverstone. Dia berhasil masuk 3 besar ke-35 di Kejuaraan Dunia, meskipun saat ini dia hanya berada di peringkat 13 MotoGP.
Setelah mengalami banyak crash dan selalu dikalahkan oleh rekan setimnya Joan Mir, Rins akhirnya berhasil naik podium-2 di balapan ke-12 musim ini di Silverstone. Tetapi dia tidak bisa mengulang strategi-nya untuk El Diablo.. ‘Strategi Kejut’ itu tak bisa diterapkan pada Quartararo, gap atau jarak Rins +2.663..
‘Strategi Kejut’ Rins Tak Berlaku untuk Quartararo
Rins hanya menempati posisi ke-10 di sesi kualifikasi dengan waktu 1:59,639 menit. Dia kalah 0,750 detik dari catatan waktu tercepat pembalap Repsol Honda Pol Espargaro. Pada race hari Minggu pembalap Suzuki itu melewati garis finish 2,663 detik di belakang pemenang Fabio Quartararo di tempat kedua.
“Saya sangat senang dengan tempat kedua ini, tidak mudah ketika kita start dari P10. Ketika melihat klasemen, di paruh pertama ini kami sering kali tanpa poin dan banyak sekali mengalami crash. Saya selalu mengatakan bahwa kami punya level dan kecepatan. Dan sekarang kami akhirnya menyelesaikan balapan di posisi teratas lagi,” kata pembalap berusia 25 tahun itu dengan lega.
“Saya berusaha mengendalikan balapan semaksimal mungkin. Saya bisa mendapatkan banyak tempat, pada akhirnya saya finis kedua. Itu adalah hasil yang sangat bagus bagi kami. Karena dalam 4 balapan terakhir, saya tidak pernah melewati posisi ke-7. Tapi sekarang aku kembali ke tempat yang seharusnya.”
“Saya pikir, saya dan seluruh tim pantas mendapatkan hasil ini. Kami harus berusaha mempertahankan performa ini. Saya mendedikasikan podium ini untuk penonton, yang diijinkan kembali menyaksikan balapan di sirkuit secara langsung.”
Setelah meraih podium pertama musim ini dan mampu mengubah tren, Rins berharap juga tampil maksimal di balapan berikutnya di Aragon dalam dua minggu kedepan, di mana dia menang tahun lalu.
“Ini tidak mudah, karena lawan kami cukup kuat. Memang benar bahwa, tahun lalu kami juga membukukan hasil yang baik di Alcaniz. Finis pertama dan kedua dalam dua balapan. Tapi tahun ini semuanya berbeda. Yamaha, Ducati, Aprilia dan Honda kuat. Mari kita lihat, apakah kita bisa mempertahankan performa ini di balapan berikutnya. Saya sangat yakin kami bisa mendapatkan lebih banyak podium dengan cara kerja kami,” pungkas Rins.
Namun kecepatan Rins masih belum mampu mengejar laju Fabio Quartararo.. Meskipun Rins finis kedua dia merasakan kelegaan yang luar biasa, dan pembalap berusia 25 tahun itu tetap berhati-hati sambut balapan berikutnya di Aragon.