RiderTua.com – Tulisan “Selamat tinggal VR46” tiba-tiba muncul di ladang dekat sirkuit setelah balapan terakhir di GP Austria. Kita jadi ingat ‘Crop Circle’ (pola teratur yang terbentuk di area ladang tanaman yang sebagian mengatakan buatan Baby Alien)… eh Alien. Ikon MotoGP Valentino Rossi menerima tepuk tangan meriah dan tanda cinta yang sangat istimewa dari seorang penggemar di wilayah tersebut ketika dia meninggalkan tanah Austria di Red Bull Ring. Seorang penggemar, seorang petani di wilayah sekitar trek mengukir kata “Good Bye VR46!!” ke ladangnya dekat sirkuit, di Aichfeld, di area selatan autobahn di sebelah area parkir yang luas. Pada putaran terakhir, VR46 disambut meriah oleh para penggemar di sekitar lintasan, terutama di tribun Rossi yang penuh sesak. Banyak dari penggemar setia Rossi dengan topi kuning cerah dan kaos bertuliskan 46 yang juga meneteskan air mata untuk ‘Vale mereka’.
Pesan ‘Alien’ untuk Rossi: Selamat Tinggal VR46
Selain kemenangan pembalap KTM Brad Binder, dongeng hujan MotoGP nyata lainnya hampir menjadi kenyataan pada balapan Minggu. Pembalap Petronas Yamaha Valentino Rossi melaju menuju podium dalam kekacauan di lap akhir balapan MotoGP Spielberg dan akhirya di netralisir oleh kelompok pembalap dengan ban hujan (ganti motor) di meter-meter terakhir.
Pembalap berusia 42 tahun itu mencapai hasil terbaiknya musim ini sejauh ini, finis di urutan ke-8 di Red Bull Ring dengan Yamaha M1-nya. Namun, juara dunia 9 kali dari Tavullia itu mendapatkan tanda cinta yang sangat istimewa tidak jauh dari sirkuit balap Spielberg di Aichfeld, di area selatan autobahn di sebelah area parkir yang luas. Seorang petani yang berdekatan dengan trek membajak (mengukir) ladangnya dengan sebuah tulisan khusus ke ladang gandumnya di sana. Sebuah ucapan besar “Good Bye VR46” yang tentunya hanya bisa dibaca dari atas langit yang tinggi.
Rossi mungkin bisa melihat pemandangan ini sendiri. Hadiah perpisahan yang kreatif yang bisa dilihat oleh pesawat-pesawat yang lepas landas dari bandara militer di Zeltweg, yang terletak tidak jauh dari situ.
Petani itu mendapat ide dari kampanye serupa di sekitar Tour de France. Namun, karya seni dari ladang ini tidak bisa berumur lama, karena harus ditabur benih kembali kedepannya.