RiderTua.com – Jorge Martin, “Tak mengira bisa finis ke-3. Saya lebih bahagia dengan tempat ketiga ini ketimbang kemenangan saya minggu lalu. Alasannya karena saya tidak memperkirakannya, saya berpikir saya telah menghancurkan balapan saya”…. Hingga empat lap sebelum balapan berakhir, kita disuguhkan dengan banyak manuver menyalip yang menakjubkan di Red Bull Ring-Spielberg. Tetapi tidak ada kejutan besar yang terjadi. Kemudian turun hujan yang membuat semuanya terbalik. Dalam 24 putaran pertama dari 28 lap, pembalap pabrikan Ducati Pecco Bagnaia melintasi garis finis sebanyak 23 kali sebagai pemimpin balapan. Sementara pemuncak klasemen, Fabio Quartararo (Yamaha) hanya memimpin sebentar di lap 8. Pada lap ke-25, hujan semakin deras, Brad Binder (Red Bull KTM) mengambil alih dan memimpin balapan. Sementara rombongan pembalap terdepan yang dipimpin Marc Marquez (Repsol Honda), Bagnaia, Quartararo, Jorge Martin (Pramac Ducati) dan Joan Mir (Suzuki Ecstar) masuk ke pit untuk beralih ke motor pengganti yang dilengkapi ban hujan.
Jorge Martin: Tak Mengira Bisa Finis ke-3
Martin, yang telah memenangkan GP Styria pada trek yang sama seminggu sebelumnya, turun dari posisi ke-5 ke posisi 12 setelah dia berganti motor. Pada dua lap terakhir, pembalap berusia 23 tahun itu berada di urutan 11. Dan di lap terakhir, Martinator berhasil menyalip 8 lawan dengan ban basah, yang semuanya masih dalam kondisi slick. Di finis, akhirnya pembalap Ducati itu berada di urutan ke-3, kalah 11,570 detik dari pemenang Brad Binder dan selisih 1,5 detik dari Bagnaia yang finis di tempat ke-2.
“Jika saya harus memberi tahu seluruh balapan, saya akan membutuhkan waktu 1 bulan,” ujar Martin sambil tersenyum setelah podium ketiganya musim ini. Di klasemen keseluruhan, pembalap asal Spanyol itu kini berada di peringkat 10 dengan 64 poin.
“Ketika hujan mulai menetes, saya mengambil banyak risiko untuk mengejar ketinggalan dengan kelompok terdepan. Saya juga menyalip Quartararo dan Bagnaia, tetapi mereka bersaing keras untuk podium. Ketika Marquez dan Bagnaia diadu, saya melakukan hal yang sama. Ketika saya mengganti motor saya, saya hampir jatuh karena saya hampir tidak mengeremnya. Bahkan dengan ban hujan, sulit untuk tetap duduk di atas motor. Jadi saya hanya bisa memberi selamat kepada Brad Binder, sungguh menakjubkan apa yang telah dia lakukan pada ban kering,” lanjut rookie MotoGP dari tim Pramac Duacti itu.
“Di lap terakhir saya menempati tempat ke-11 dan berpikir saya telah menghancurkan balapan saya. Kemudian saya melihat semua pembalap dengan slick di Tikungan 3 dan memutuskan untuk terus memacu. Saya menyusul grup di Tikungan 7 dan menyalip 6 atau 7 pembalap dalam dua tikungan.”
“Sulit untuk menghindari mereka masing-masing. Saya lebih bahagia dengan tempat ketiga ini ketimbang kemenangan saya minggu lalu. Alasannya karena saya tidak memperkirakannya. Dua podium dalam dua balapan dan dua pole position, saya perlu beberapa hari untuk memproses apa yang terjadi di sana,” pungkas rekan setim Johann Zarco itu.