RiderTua.com – Pol Espargaro yakin Honda adalah motor terbaik… Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro harus melakoni GP Qatar kedua dari posisi ke-15 di grid. Namun di lap pertama, pembalap asal Spanyol itu mampu bangkit dan terus merangsek naik ke tempat 12, setelah lap 14 dia berada di urutan ke-10. Namun pada lap ke-17 dari 22 lap, dia disalip oleh 3 pembalap sekaligus yakni Brad Binder, Enea Bastianini dan Franco Morbidelli. Dia kemudian harus puas hanya finis di urutan ke-13. “Saya merasa cukup kuat untuk menjadi juara dunia di akhir tahun,” kata pembalap berusia 29 tahun itu menghibur diri. Pol Espargaro juga berujar: secara teori, jika dia start dari front row (grid 1-2-3), dia bisa podium…
Pol Espargaro Yakin Honda adalah Motor Terbaik
Mengenai kondisinya di balapan kedua di Qatar, Pol mengatakan, “Saya membuat dua kesalahan besar. Pertama saya keluar jalur. Saya ingin menyalip, sangat cepat dan ingin late braking. Di Qatar saya tidak bisa mengerem di bagian trek yang kotor, jadi saya harus melepaskan rem. Jaraknya 1,7 detik.”
“Kemudian saya duel lagi dengan Morbidelli dan mencoba untuk menyusulnya lagi. Setelah kesalahan yang sama, saya kalah 1 detik. Jadi total saya kehilangan 2,9 detik. Selain itu posisi start saya juga buruk. Jika saya start dari posisi ke-15 di grid, saya tidak berada di posisi start terbaik untuk memperebutkan kemenangan atau masuk 3 besar.”
Pol Espargaro menjadi pembalap terbaik Honda, kalah 6,063 detik dari pemenang GP Qatar-2 Fabio Quartararo (Yamaha). Jika kita mengurangi 2,9 detik yang hilang, dia sebenarnya bisa berada di urutan ke-7.
“Ritme saya luar biasa, saya salah satu yang tercepat. Di tengah balapan, saya lebih cepat 0,3 detik dari pembalap di depan. Tetapi dari posisi start sejauh ini, saya kehilangan sekitar 4 detik tepat di awal. Saya juga kehilangan banyak waktu saat menyalip. Kami harus meningkatkan di dua bagian. Saya tidak bisa membuat kesalahan lagi dan motor harus menjadi lebih baik pada hari Sabtu. Kami memiliki segalanya untuk naik podium dan hanya perlu mendapatkannya bersama,” lanjutnya.
“Losail adalah salah satu trek terburuk bagi kami. Kami tidak memiliki sesi di mana catatan waktu kami baik-baik saja. Tetap saja, saya adalah salah satu yang tercepat dalam balapan. Sejauh ini rasanya seperti saya duduk di motor terbaik di grid. Kita hanya perlu menyatukan potongan puzzle dengan benar. Jika kami menjalani sesi kualifikasi hari Sabtu yang bagus, kami akan berada di grid depan.”
“Perhatikan catatan waktunya, jika saya memulai dari dua baris pertama, saya pasti sudah bisa naik podium. Tetapi jika saya kehilangan 4 detik dalam tiga lap pertama. Sebelum kesalahan pertama saya, saya tertinggal 2,2 detik dari pemimpin balapan, jadi saya mengemas banyak waktu. Di trek di mana Honda biasanya tidak sebagus itu. Penampilan kami luar biasa. Sekarang saya duduk di atas motor yang saya rindukan selama beberapa tahun terakhir. Saya merasa cukup kuat untuk menjadi juara dunia di akhir tahun,” kata Pol yakin.
Dengan 11 poin, Pol Espargaro berada di urutan ke-10 secara keseluruhan setelah melakoni 2 dari 19 balapan. Johann Zarco (Pramac Ducati) memimpin klasemen dengan 40 poin.