RiderTua.com – Satu hal yang pasti, tidak akan mudah bagi Suzuki menemukan pengganti Davide Brivio. Tidak banyak orang yang punya kemampuan seperti dia. Dalam jangka pendek, GSX-RR kemungkinan akan tetap berada di puncak. Tetapi akankah Suzuki di MotoGP dapat mempertahankan hasil yang mengesankan ini dalam jangka panjang?
Tidak Mudah Menemukan Pengganti Davide Brivio
Keputusan Davide Brivio meninggalkan dunia MotoGP untuk menghadapi tantangan baru di Formula 1, tentu mengejutkan semua pihak. Namun yang paling merasa kehilangan tentu saja tim Suzuki. Suzuki kehilangan manajer tim tersukses dalam sejarah mereka, selama bergelut di kancah balap motor paling bergengsi itu.
Davide Brivio adalah elemen kunci bagi Suzuki dalam meraih gelar MotoGP 2020. Kepindahannya ke balapan jet darat Formula 1, jelas merupakan kemunduran serius bagi pabrikan Jepang asal Hamamatsu itu.
Mantan manajer tim Yamaha itu bergabung dengan proyek Suzuki pada tahun 2013. Yakni ketika Suzuki sedang mengerjakan GSX-RR baru dengan mesin 4 silinder segaris. Dimana mesin ini menggantikan GSV-R dengan mesin V4 yang gagal. Kemudian mereka kembali ikut berkompetisi di kejuaraan dunia MotoGP.
Pria asal Italia berusia 56 tahun itu, sebenarnya bukanlah seorang insinyur. Kekuatan dan kelebihan yang dimiliki Brivio, terletak pada kemampuannya untuk mengelola pembalap. Selain itu, dia tahu persis apa yang diperlukan untuk memenangkan kejuaraan.
Pada 1,5 dekade lalu, Brivio-lah yang berhasil meyakinkan Yamaha untuk merekrut pembalap terbaik dunia saat itu, Valentino Rossi. Dia paham betul, tanpa Rossi Yamaha tidak punya peluang untuk mematahkan dominasi Honda.

Memilih Pembalap yang Tepat
Dan di Suzuki, Brivio juga menerapkan taktik yang terbukti ampuh ini. Untuk memperebutkan gelar bagi Suzuki, dia harus menunjukkan pandangan ke depan. Dia pun mencari ‘rookie’ MotoGP yang dapat diasah dan dilatih, sehingga cocok dengan tim dan motor GSX-RR.
Menanggapi hal ini, Brivio berkata, “Saya harus membuat rencana jauh kedepan. Dan itulah yang kami lakukan. Saya sudah memikirkan apa yang harus saya lakukan pada 2023 dan 2024.”
“Beberapa tahun lalu, ada pembalap hebat seperti Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, Valentino dan Andrea Dovizioso. Namun sayang, 3 dari mereka sudah mengundurkan diri. Hanya Marc Marquez dan Maverick Vinales yang tersisa.”
“Siapa yang bisa menantang pembalap hebat ini? Kami ingin menemukan 2 pembalap yang mampu bersaing dengan mereka. Dan itulah ide di balik pemilihan Alex Rins dan Joan Mir. Di kepala saya, mereka adalah 2 pembalap yang bisa bertarung di 6 besar.”
“Itu berarti mereka bisa menjadi yang pertama, keempat, atau ketiga. Jadi mereka mampu bersaing dan memiliki kesempatan untuk naik podium. Kemudian mereka mulai mengambil peluang dan memenangkan balapan. Itulah keseluruhan ide di balik proyek ini dan sekarang kami memetik hasilnya.”