RiderTua MotoGP – Andrea Dovizioso dibuat panas hati, dongkol dan meradang, menyusul finis posisi kelima sirkuit Sachsenring. Mengkal hati mendapati poin yang kian menganga atas Marc Marquez dengan 58 poin di klasemen kejuaraan. Meskipun menempati posisi kedua di Kejuaraan Dunia dan masih tersisa setengah musim ke depan. Semangat Dovizioso semakin membenam dan menurun. Alih-alih perebutkan gelar dunia, posisinya di klasemen sedang terancam… Musuh Marquez bertumbangan, Ducati keok lagi, salah Dovi, Desmosedici atau Gigi Dall’Igna?
Ducati keok lagi
Firasat buruk itu dimulai setelah kecelakaan karambol di GP Catalunya. Akhir pekan itu, Dovizioso sudah mendeteksi bahwa masalah motornya adalah kecepatan di tikungan. Dilansir media Sky Sport MotoGP, Dovizioso berujar, “Kita perlu mencari solusi segera atau untuk masa depan”. Masalah cornering speed ini bukanlah hal baru, karena sejak Dovizioso tiba di Ducati pada 2013, dia seringkali keluhkan ‘motor susah belok’. Dan tampaknya sejak saat itu, Ducati masih belum menemukan solusi apa pun.
Kecepatan di tengah tikungan
Pembalap asal Forli merasa Marquez semakin jauh, Yamaha dan Suzuki semakin cepat, “Rival kami telah mengambil langkah maju yang jelas. Marc lebih jauh, demikian juga Yamaha dan Rins (Suzuki) lebih cepat dari pada awal musim. Meskipun di trek berikutnya kami akan lebih kompetitif, apa yang kami miliki tidak cukup bahkan untuk berpikir tentang bertarung dengan Marquez. Ini bukan tentang mendapatkan poin lebih banyak darinya, kita tidak akan bisa bertarung melawannya. Saya masih memikirkan apa yang saya pikirkan selama empat tahun. Di tengah tikungan kami terlalu lambat dan kami kehilangan banyak waktu”.
Salah Gigi Dall’Igna?
Selain itu kebijakan perubahan radikal harus diambil oleh kepala teknisnya, Gigi Dall’Igna. Bahkan jika perlu mengorbankan musim ini untuk fokus tahun depan… Menurut Dovi penting bagi tim duduk satu meja untuk membuat strategi masa depan. Karena selama ini Gigi Dall’Igna mengabaikan sektor itu. Dan hanya fokus pada aerodinamika. Seharusnya bekerja untuk menemukan solusi pada kemampuan untuk menikung motor Ducati. Memang itu adalah hal yang sangat rumit di mana mereka bukan ahlinya.
Motor Desmosedici kurang kompetitif
Dovi meminta timnya fokus sepenuhnya pada aspek itu. Jika strategi ini harus mengorbankan musim ini, harus dilakukan. Karena untuk memperjuangan gelar dunia menurut Dovi sudah jauh. Dovizioso merasa sama kuatnya dengan pembalap seperti Marquez dan percaya bahwa perbedaannya dalam pertarungan disebabkan oleh motor.