RiderTua MotoGP – Ramadhan MotoGP : Hafizh Syahrin akhirnya tidak puasa. MotoGP termasuk olah raga berat dan berisiko. Menuntut konsentrasi tinggi dan kondisi fisik yang prima. Sebagai muslim Syahrin memang seharusnya taat dengan kewajibannya menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan. Namun karena kondisinya tidak memungkinkan maka dia memberikan pernyataan dia tidak bisa menjalankan ibadah puasa saat gelaran MotoGP Prancis 2018 kali ini.
Sudah mencoba Berpuasa
Seperti dilansir gpone.com (19/05/18) pembalap muslim asal Malaysia itu terpaksa tidak menjalankan kewajibannya. Seperti yang dia katakan kepada media,
“Saya sudah mencoba, tetapi saya merasa terlalu lemah untuk tidak makan dan minum pada waktu yang biasa”
Balap MotoGP dengan kecepatan motor 300kpj memang bukan sembarangan. Jika jatuh nyawa taruhannya. Bisa jadi masuk dalam golongan pekerja berat atau berisiko. Bagaimana sebenarnya hukum bagi pekerja berat, berikut kutipannya,
Memang ketika memasuki Ramadhan, pekerja berat wajib memasang niat puasa di malam hari. Kalau kemudian di siang hari menemukan kesulitan dalam puasanya, dia boleh berbuka. Tetapi kalau dia merasa kuat, maka dia boleh tidak membatalkannya. Mereka boleh membatalkan puasa ketika pertama mereka tidak mungkin melakukan aktivitas pekerjaannya pada malam hari. Mereka ini bahkan diharuskan untuk membatalkan puasanya ketika di tengah puasa menemukan kesulitan tetapi tentu didasarkan pada dharurat. Namun bagi mereka yang memenuhi ketentuan untuk membatalkan puasa, tetapi melanjutkan puasanya, maka puasanya tetap sah. Tetapi kalau hanya sekadar sedikit pusing atau sakit ringan yang tidak mengkhawatirkan, maka tidak ada pengaruhnya dalam hukum ini. (sumber: nu.or.id/hukum-kewajiban-puasa-untuk-para-pekerja-berat)
Hasil FP3 MotoGP Prancis Le mans 2018
