Raja di trek lurus adalah Ducati dengan mesin Desmosedici-nya. Bahkan tahun lalu bisa kita lihat Jorge Lorenzo sampai bergetar saat geber di trek lurus dengan kecepatan puncak dari “Red Rocket”. Lawan dengan mudahnya dilibas di lintasan lurus panjang. Memang top speed bukan segalanya, namun jika digabungkan dengan kemampuan manuver di tikungan maka menjadi motor yang sempurna. Di trek lurus kencang ditikungan juga cepat. Infonya tahun ini semua tim meningkatkan top speed dengan menambah powernya. Demikian pula dengan HRC dengan model RC213V 2018 pembalapnya merasa suka dengan naiknya tenaga motor mereka. Power dan Top Speed Honda RC213V 2018 meningkat ..
Power Lebih dan Tidak Liar
Walau masih dalam uji coba pembalap Honda Dani Pedrosa merasakan perubahan pada RCV 2018,
“Sulit untuk lebih banyak ambil resiko karena kita hanya mencobanya di Malaysia, dimana biasanya kurang bagus akibat panas. Namun mesin memiliki tenaga yang lebih dan respon yang tidak berlebihan rendah dan itu memungkinkan kita untuk memiliki sedikit lebih banyak margin. Dalam dua tahun terakhir, secara umum kita bermasalah pada power. Dengan memiliki sesuatu yang lebih dalam hal kekuatan mesin, kami percaya bahwa pada sirkuit yang memiliki trek lurus panjang kita akan memiliki margin lebih.”
Di Sepang Honda jajal fairing terbaru dan hasilnya cukup positif. Namun sayangnya motor masih belum sempurna 100% dan pembalap harus mengujinya di trek lain. Aerodinamika adalah hal baru dan tim Jepang tidak banyak pengalaman dengan hal itu. Dengan fairing baru motornya berpengaruh dengan kemiringan motor saat rebah dan terus-menerus mengubah arah, kemiringan dan tinggi bagian depan motor semua rider Honda harus beradaptasi dengan bagian baru itu.
Sepertinya semua motor akan lebih kencang dari tahun kemarin.. ngeri-ngeri sedap nih..