MotoGP akan memperkenalkan kelas baru mulai 2019 yaitu balapan superbike listrik yang dinamakan MotoE. Gelaran balap itu punya nama resmi ‘FIM Enel MotoE World Cup‘. Namun jika kedepan balapan ini lebih terkenal dari MotoGP itu sendiri maka bakalan ada ‘korban’. Bukan gulung tikar secara keseluruhan, namun gulung tikar di MotoGP. Karena bisa jadi sudah tidak dipakai lagi buat komponen atau bagian pendukung balapan. Dan sudah tidak sejalan dengan misi dari event itu sendiri. Kan lucu sponsori tapi barangnya gak dipakai ? Walau sebagian jenis produksinya masih bisa dipakai ( divisi lain) namun tidak akan bisa seefektif sebelumnya. Dan inilah pabrikan di MotoGP yang bakal gulung tikar jika MotoE moncer.
Perusahaan Minyak
Perusahaan minyak ini juga salah satu sponsor yang akan berfikir ulang untuk ikut dalam ajang balap motor listrik. Seperti contohnya Repsol yang bisa mengolah 998,000 barel minyak per hari ini walau punya divisi pelumas, transport dan kimia, namun bahan bakarnya tidak sejalan lagi dengan balap MotoE yang tidak gunakan bensin. Hal ini berlaku pula bagi Eneos, Shell
Perusahaan Knalpot
Karena bukan lagi mesin bakar yang mengkonsumsi BBM, maka tidak akan lagi terdengar raungan mesin internal combustion engine (ICE). Sehingga tidak memerlukan lagi perangkat muffler sebagai pengatur tenaga mesin bakar. Fungsi Knalpot ini juga sebagai pendongkrak performa. Yang akan jadi korbannya adalah Akrapovic, SC Project dan teman temannya.
Perusahaan Busi
Nah komponen ini pasti dibutuhkan buat membakar bensin di ruang bakar. Karena judulnya sudah motor listrik dan bukan mesin bakar, maka yang namanya pemantik api sudah pensiun. Perusahaan Busi seperti NGK akan mundur teratur jika kedepan balapan listrik lebih terkenal.