Belum-belum sudah kalah duluan? Tes di Sepang menjadi catatan tersendiri bagi tim Yamaha Movistar. Pengujian selama tiga hari justru menjadikan mereka bingung, heran dan sedikit putus asa. Pasalnya ketika sesi dua hari pertama YZR-M1 2018 menorehkan hasil maksimal tidak demikian dengan hari penutupan. Penyakit itu datang lagi seperti musim lalu(2017). Kini Valentino Rossi dan Maverick Vinales akan mencoba solusi (elektronik-ECU) yang akan dibuat oleh teknisi di Jepang. Yang akan mereka uji cobakan di sesi kedua pra musim di Thailand. Jika di Thailand Yamaha menemukan hal bagus maka alamat di musim 2018 akan kembali bersaing dan jika sebaliknya, alamat itu sebuah pertanda buruk untuk kejuaraan dunia 2018. Artinya jika solusi belum ketemu Yamaha M1 sudah kalah selangkah di sektor ECU 2018 lawan Ducati dan Honda.
Masalah Minterius
Dengan frame 2016 digabung dengan pengembangan motor 2018 Yamaha kembali menemukan kecepatannya di sesi uji coba Sepang. Hari satu dan dua prototipe 2018 cepat dengan ban bekas sekalipun. Namun hari terakhir tes, secara misterius muncul kembali masalah yang dihadapi di Valencia. Kendala itu adalah minimnya grip ban belakang. Padahal pembalap tidak melakukan ubahan apapun dengan motor. Motor yang dipakai tes hari ketiga sama dengan yang kemarin. Ada apa gerangan?
ECU Bermasalah
Keanehan itu sebenarnya tidaklah sulit ditebak. Sumbernya pastinya juga Misterius dan tidak kasat mata ( elektronik). Dan solusinya terletak pada unit kontrol Magneti Marelli yang unik (ECU). Inilah satu-satunya yang bisa memberi jawaban pada habisnya ban belakang dengan cepat. Harus segera dicari solusi teknis ini. Memang tidak mudah karena untuk bisa memodifikasi sesuai karakter M1, harus benar-benar orang yang paham dengan teknologinya.
Ducati dan Honda Paham ECU Italia
ECU yang sekarang dipakai (Magneti Marelli) adalah buatan Italia. Bahkan sebelum tes, Silvano Galbusera sudah berkata dengan jelas Yamaha akan kesulitan jika sudah berhubungan dengan bagian itu ( ECU),
“Ducati sudah bekerja dengan Magneti Marelli selama bertahun-tahun. kemudian tahun lalu, HRC (Honda) menyewa seorang insinyur elektronika yang pernah bekerja di Ducati dan kemudian di Magneti Marelli. Orang-orang ini mengetahui segalanya. Tentang sistem (ECU Italia), jadi lebih mudah bagi mereka untuk menemukan setting yang tepat. “
Vinales M1 masih Liar, Rossi Takut Jatuh
Sementara Maverick menyatakan bahwa usaha yang dilakukan markas Iwata Jepang masih belum cukup maksimal. Mesin baru masih sedikit liar dan harus diperbaiki hingga sesi berikutnya. Untuk chassis Vinales nyatakan sudah bekerja lebih baik dengan ban. Dan masih perlu selesaikan masalah elektronik. Walau masih perlu banyak perbaikan namun secara keseluruhan Vinales puas dengan hasil tes Sepang. Kelebihan Yamaha M1 2018 adalah akselerasi yang bagus dan cepat di tikungan. Demikian juga dengan Rossi yakin M1 2018 masih lebih baik dari tahun lalu. Dimana dengan M1 versi lama (2017) Valentino Rossi mengaku selalu takut terjatuh. Dan dengan M1 2018 dia lebih yakin.
Di awal /pra musim saja Yamaha sudah ‘kalah selangkah’ di sektor elektronik dengan Ducati dan Honda. Dan ketika solusi itu belum ditemukan hingga seri pembuka Qatar maka alamat goodbye untuk gelar MotoGP 2018. Karena penyakitnya akan sama dengan tahun lalu.
dan anehnya,. kenapa Zarco bisa kompetitif? sama” M1