RiderTua.com – Start posisi 11 dan 17 di Algarve-Portimao menjadi pukulan pertama bagi dua pembalap Yamaha Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli. Dalam balapan terutama karena banyak pembalap yang crash, Quartararo hanya finis di posisi ke-10 dalam sprint dan ke-8 di Grand Prix, sementara Morbido dua kali finis di posisi ke-14.
Dengan wajah muram, El Diablo mengatakan, “Dengan cara kami menggerakkan motor, tidak mungkin bertarung dengan pembalap di depan. Yang lain meluruskan motor dan memiliki cengkeraman yang sama sekali berbeda dari kami. Kami memiliki potensi besar, kami bisa cepat. Tapi kami tidak bisa mengimbangi lawan. Tentu saja, beberapa pabrikan memiliki motor yang lebih cepat dari kami. Mereka mengalahkan kami, kami tidak berdaya. Saya bingung ketika orang bertanya kepada saya, apa yang bisa kami lakukan?”
Sementara itu Franco Morbidelli menegaskan, “Balapan yang sangat sulit. Dalam tes saya tertinggal 0,6 detik dan di balapan 0,5 detik. Jadi saya meningkat 0,1 detik saya harus melihat hal-hal positif. Saya membalap secara konsisten, membawa pulang motor dengan selamat dan mengantongi 2 poin.”
Pernyataan rider asal Italia itu memberikan gambaran tentang keputusasaan di kubu Yamaha. “Gaya balap kami sangat berbeda. Di beberapa bagian kami jauh lebih cepat, di bagian lain jauh lebih lambat. Jika kita selalu membalap di belakang orang lain, itu sangat berbahaya,” ujar Frankie menggambarkan masalahnya menghadapi persaingan dari Ducati, Aprilia, dan KTM.
Dalam bahasa yang sederhana, para pembalap Yamaha tertahan di tikungan dan di lintasan lurus mereka tidak bisa mengimbangi lawan dengan M1.
Selain itu menurut Morbidelli, kerapatan power di MotoGP lebih tinggi dari sebelumnya, yang tercermin dari meningkatnya agresivitas di lintasan. “Semua orang dalam kondisi terbaik dan melakukan segalanya untuk mendapatkan posisi. Ini adalah olahraga untuk pria, tentu saja. Saya perlu menghilangkan rasa frustrasi sampai akhir pekan depan,” lanjut murid Valentino Rossi itu.
Di klasemen keseluruhan, Yamaha cukup menyedihkan. Quartararo di peringkat 10 dengan 8 poin, Morbidelli di peringkat 17 dengan 2 poin. Di sisi lain, Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo) berada di puncak klasemen dengan 37 poin.
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…
RiderTua.com - Dari 3 sprint pertama musim 2024, duo rider VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio di Giannantonio belum mencetak satu…
Leave a Comment