Remy Gardner - Yamaha World Superbikes
RiderTua.com – Remy Gardner sudah menguji R1 selama tes bulan Desember yang diadakan di Jerez, tetapi hujan merusak rencananya dan dia hanya bisa melaju di trek basah.. “Sayang sekali tapi saya mulai mengenal (ban) Pirelli dalam kondisi basah dan saya melakukan kemajuan yang baik selama dua hari. Saya merasa nyaman dengan motornya. Saya mulai mengenal tim dan bekerja dengan orang-orang. Itu masih merupakan tes yang positif. Saya menantikan balapan di kondisi kering dan mudah-mudahan saya bisa melakukannya itu di tes berikutnya,” katanya..
Pembalap Australia itu telah mengenal fitur dari motor Superbike yang sangat disukainya, “Motor ini lebih banyak bergerak dan mengalami sliding daripada motor MotoGP. Saya lebih suka perasaan ini, gerakan ini. Saya sangat menikmatinya,” yang mengindikasikan lebih lincah..
Bahkan jika dia tidak bisa berkendara dalam kondisi yang dia harapkan, feeling yang dia temukan dengan R1 tetap membesarkan hatinya. Jelas, tes yang sebenarnya adalah dalam kondisi kering. Akan ada tes lagi di Jerez pada 25-26 Januari dan harapannya hujan tidak menghalangi lagi.
Gardner mencoba untuk memahami dan mengendarai R1 dengan cara terbaik, penting juga untuk melihat data pembalap lain dan dia sudah mulai melakukannya pada bulan Desember.. “Saya melihat beberapa data Toprak Razgatlioglu, tetapi dalam kondisi seperti itu tidak mudah untuk melakukan perbandingan. Tetap saja, ada baiknya memiliki informasi ini, terutama untuk masa depan. Kurasa data itu bisa membantuku,” katanya meskipun tidak bisa langsung diterapkan namun sebagai informasi, data dari pembalap top Yamaha itu (Toprak) juga perlu..
Apakah Remy harus banyak mengubah gaya balapnya dibandingkan dengan MotoGP? “Tidak terlalu banyak. Perbedaannya terletak pada frame. Dengan KTM saya harus super agresif, mengerem dan memacu dengan kuat saat melewati tikungan. Dengan Yamaha pada awalnya saya mendorong terlalu banyak dengan bagian depan motor saya. Saya harus membiarkannya mengalir dan membalap dengan lebih sederhana, pada akhirnya saya menemukan cara yang benar. Saya pikir gaya balap akan tetap sama, tapi saya harus berkendara dalam kondisi kering untuk mendapatkan sensasi yang sesungguhnya.”
RiderTua.com - Alva menjadi satu dari sekian banyaknya produsen di Indonesia yang tidak mendapat subsidi…
RiderTua.com - Berikut ini jadwal MotoGP Argentina 2023. Bukan lagi 22 tapi hanya 18 pembalap…
RiderTua.com - Di balapan pembuka musim di Portimao, Dorna mendapatkan pengalaman perdana dengan format baru sprint…
RiderTua.com - Mobil listrik yang ada di Indonesia kini sudah bertambah banyak jumlahnya. Yang terbaru,…
RiderTua.com - Citroen memang masih baru hadir kembali di Indonesia. Tapi mereka sudah tahu kalau…
RiderTua.com - Fabio Quartararo gagal memulai sprint race pertama dalam sejarah MotoGP di Portimao dengan…
This website uses cookies.