RiderTua.com – Penampilan Toprak Razgatlioglu di Mandalika, sempurna! Rider Pata Yamaha itu meraih pole position, kemenangan di ketiga balapan dan lap tercepat di setiap balapan. Untuk kedua kalinya dalam karir Superbike-nya, Toprak memenangkan ketiga balapan dalam satu akhir pekan. Namun, dia tak mampu mencegah Alvaro Bautista merebut gelar juara dunia darinya di Lombok. Rider Ducati itu menyegel gelar juara dunia satu balapan sebelum akhir musim dan menggantikan Toprak sebagai juara dunia.
“Saya memberikan segalanya akhir pekan ini, terutama di balapan terakhir. Saya bertarung melawan Alvaro tetapi berkata pada diri sendiri, bahwa saya harus memenangkan balapan ini. Ketika saya menyalipnya, saya memacu motor sekuat yang saya bisa. 3 kemenangan, itu luar biasa,” kata Toprak Razgatlioglu.
Pembalap asal Turki itu melanjutkan, “Saya kehilangan gelar juara, saya tahu. Saya berhenti melihat klasemen dan hanya mencoba untuk menang. Saya mengucapkan selamat kepada Alvaro, dia menjalani musim yang bagus. Selamat juga untuk Ducati, mereka memiliki motor yang sangat cepat. Itu adalah juara dunia lagi, tahun depan kami akan menyerang lagi. Untuk itu kami perlu meningkatkan motor kami, kami membutuhkan lebih banyak tenaga mesin. Masih ada satu balapan lagi yang akan datang, tetapi Kejuaraan Dunia sudah berakhir. Saya sudah berkonsentrasi pada tahun depan.”
Toprak tidak bisa menahan diri untuk tidak mengritik Ducati dan Bautista yang mempunyai bobot tubuh lebih ringan. “Mungkin akan ada aturan baru untuk tahun depan, bobot minimum atau mereka akan memperlambat kita dalam kecepatan, saya tidak tahu. Sekarang Ducati sangat-sangat cepat. Bagaimanapun, saya akan bertarung lagi dan mencoba yang terbaik,” imbuh rider berusia 25 tahun itu.
Bobot minimum untuk pembalap plus motor diharapkan akan diperkenalkan pada tahun 2024. Belum jelas seberapa tinggi putaran mesin Ducati Panigale V4R baru, karena ini adalah model homologasi baru.
Pembalap yang dimanajeri Kenan Sofuoglu itu menambahkan, “Pada balapan pertama tahun ini, Johnny Rea hanya mewaspadai saya. Dia tidak mengawasi Alvaro, tapi saya memperhatikannya. Dia cepat, saya tahu itu sejak 2019. Setelah balapan pertama, ketika kami mengalami crash balapan di Assen, dia mengubah mentalitasnya.”
“Selain itu, di awal musim, motor saya tidak terasa seperti tahun lalu. Kami mampu meningkatkannya dan saya berjuang untuk gelar lagi. Kemudian setelah 2 tahun saya membuat kesalahan pertama saya dan crash di Argentina. Kenapa saya bisa crash? Karena saya hanya melihat kemenangan, bukan finis ke-2 atau ke-3. Saya puas setelah meraih 3 kemenangan di sini,” pungkas Toprak.
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment