RiderTua.com – Ducati menang lagi, tapi kali ini yang berdiri di puncak podium adalah Jack Miller, dalam kemenangan ketiganya di Ducati, sekaligus kemenangan keempatnya sejak debutnya di MotoGP tahun 2015 lalu. Ini mungkin menjadi cara terbaik untuk mengucapkan kata perpisahan dengan merek asal Italia tersebut sebelum pindah ke KTM, menegaskan bahwa motor Desmosedici GP tetap menjadi motor terbaik di grid. Pecco Bagnaia. Terjatuh di lap terakhir saat berusaha memperebutkan posisi kedelapan, dalam wawancara, pembalap asal Australia tersebut memikirkan tentang rekannya.
“Kalau mau menang balapan berturut-turut, kamu harus berani, dan itu sudah dilakukan Pecco Bagnaia. Kita harus yakin bahwa kita akan membawa pulang gelar juara dunia ke Bologna,” katanya.. Miller memang rekan terbaik Pecco, setelah balapan keduanya tertangkap kamera wartawan saling menyemangati, dan berbicara di sekitar motorhome team. Jadi menurut Miller sudah benar pembalap harus berani ambil risiko, menang atau kalah itulah balapan, ntar gak berani menyalip, ‘netizen’ bilang balapan gak seru, main aman, gak berani, kecil mentalnya.. ?
Empat seri dari akhir kejuaraan MotoGP, Jack Miller memberikan kegembiraan lainnya bagi Ducati. Di Motegi, dia menegaskan bahwa dia tidak hanya nyaman di lintasan basah, tapi di lintasan kering dia tak tertembus dan berakhir sendirian dengan gap lebih dari 3 detik di depan pengejarnya, Brad Binder. “Saya mengatakan kepada para mekanik bahwa saya bisa memenangkan balapan disini. Memang benar saya sudah mengatakannya beberapa kali, tapi kali ini terwujud,” canda pembalap pabrikan Ducati tersebut.
Sebuah awal yang luar biasa segera melambungkannya ke puncak di seri Jepang, kemudian dia melepaskan kecepatan yang ‘memusingkan’ lawan untuk mengejarnya, yang tidak dapat disamai oleh siapapun. “Saya bisa mencatatkan waktu 1:45 selama saya inginkan. Saya tidak pernah menyangka bisa memenangkan balapan seperti ini,” katanya..
Di podium di Motegi, antusiasme Miller lebih dari gamblang, dengan tim Ducati akan tetap menjadi kenangan yang tak terhapuskan seumur hidupnya. “Sampanye-nya tinggal sedikit karena sepatunya sudah menyerap sebagian besar (minuman itu). Fans di sini sangat baik dan sopan. Sangat bagus untuk balapan di bagian dunia ini (Jepang), dan semua pembalap menyukainya. Ini adalah waktu yang indah dalam hidup saya. Kerja keras sudah terbayar, dan bersama pacarku di pit membuat segalanya menjadi lebih baik,” tambahnya..
Sebuah kemenangan yang terbayarkan di hari-hari yang paling sulit, ketika dia tahu dia tidak lagi memiliki tempat yang dijaminkan di tim Lenovo Ducati dan masih belum menemukan pemahaman yang pasti dengan KTM. “Kemenangan ini sangat emosional. Saya menangis seperti bayi dalam perjalanan pesta, dan saya tidak tahu saya memiliki kemampuan itu (bisa menang) di dalam diriku.”
RiderTua.com - Jack Miller mengakui bahwa tidak ada peluang melawan Acosta, pembalap Australia itu terkesan dengan rookie GasGas di Portimao..…
RiderTua.com - Dengan Hyundai yang telah meluncurkan Ioniq 5 N di Korea Selatan, model ini akan dihadirkan di negara lainnya.…
RiderTua.com - Produk dari Kia sudah tidak bisa diragukan lagi soal kualitasnya. Terlebih dengan model BEV yang dijualnya sejauh ini,…
RiderTua.com - Hyundai telah meluncurkan Ioniq 5 N sebagai mobil listrik berperforma tinggi pertama dari divisi mobil sport N. Model…
RiderTua.com - Hyundai Kona Electric generasi terbaru telah dihadirkan di Indonesia, hanya saja harga jualnya tidak ikut diumumkan. Meski mereka…
RiderTua.com - Honda baru memiliki dua mobil hybrid yang dijual di Indonesia, yaitu CR-V dan Accord e:HEV. Meskipun dijual dengan…
Leave a Comment